Contoh Soal Kekerasan Brinell

Contoh Soal Kekerasan Brinell

Mengapa perbandingan P/D2 yang konstan pada percobaan Brinell memberikan harga kekerasan yang sama bagi suatu bahan.​

Daftar Isi

1. Mengapa perbandingan P/D2 yang konstan pada percobaan Brinell memberikan harga kekerasan yang sama bagi suatu bahan.​


Jawaban:

Pengujian Brinell merupakan jenis hardness test dengan cara menusuk atau menekan spesimen menggunakan indenter berbentuk bola yang terbuat dari baja yang sudah dikeraskan atau karbida tungsten. Indenter bola baja digunakan untuk material yang memiliki kekerasan Brinell hingga 450 BHN.


2. Mengapa pada pengujian kekerasan Brinell diperlukan beban yang berbeda untuk tiap jenis logam dan bagaimana hubungan beban dengan bentuk geometrisnya ?.


diperlukan Beban karena jika tidak pengujian pada kekerasan brinell berbeda.maaf kalau salah


3. Apa kelemahan pengujian brinell​


Semoga bermanfaat :)

('-')


4. 1. Pada pengujian kekerasan metode brinell pada hasil coran Aluminium Paduan Al-Si didapatkan diameter bekas injakan sebesar 0,85 mm, dimana beban yang diberikan adalah sebesar 60 kg dengan diameter identor 2,5 mm. Hitunglah nilai kekerasan bahan tersebut​


Make me a brainliest yaa

Jawaban:

53,07 kg/mm²

Penjelasan:

Untuk menghitung nilai kekerasan bahan menggunakan metode Brinell, kita perlu menggunakan rumus berikut:

Kekerasan Brinell (HB) = (Beban) / (Luas permukaan injakan)

Keterangan:

Beban adalah beban yang diberikan pada benda (kg)

Luas permukaan injakan adalah luas permukaan bekas injakan yang diukur (mm²)

Dalam kasus ini, beban yang diberikan adalah 60 kg, dan diameter bekas injakan (diameter bola indentor) adalah 0,85 mm. Untuk menghitung luas permukaan injakan, kita perlu menggunakan rumus luas lingkaran:

Luas permukaan injakan = π × (diameter injakan / 2)²

Luas permukaan injakan = π × (0,85 mm / 2)²

Luas permukaan injakan ≈ π × (0,425 mm)²

Luas permukaan injakan ≈ 1,13097 mm²

Sekarang, kita dapat menghitung nilai kekerasan Brinell:

Kekerasan Brinell (HB) = 60 kg / 1,13097 mm²

Kekerasan Brinell (HB) ≈ 53,07 kg/mm²

Jadi, nilai kekerasan bahan Aluminium Paduan Al-Si dengan metode Brinell adalah sekitar 53,07 kg/mm².


5. 5. jelaskan, apa yang dihitung dalam percobaan kekerasan menurut brinell !6. jelaskan, apa yang dihitung dalam percobaan kekerasan menurut rokwell !7. jelaskan, apa yang dihitung dalam percobaan kekerasan menurut vikers !8. jelaskan secara singkat, cara kerja percobaan lelah!9. jelaskan secara singkat, cara kerja percobaan rangkak!10. jelaskan tujuan pemeriksaan logam dengan sinar rongent !11. jelaskan secara singkat, cara kerja pemeriksaan logam dengan magnetografis!12. jelaskan secara singkat, cara kerja pemeriksaan logam dengan supersonik!13. jelaskan secara singkat, cara kerja pemeriksaan logam dengan metalografis!14. jelaskan !, apa yang dimaksud dengan korosi ?15. jelaskan cara melindungi logam dari korosi !16. jelaskan !, apa yang dimaksud dengan erosi ?17. jelaskan cara melindungi logam dari erosi !​


Jawaban:

15;Pengujian kekerasan dengan metode Rockwell merupakan yang paling banyak dilakukan. Ini dikarenakan pengujiannya yang sederhana dan tidak memerlukan kemampuan khusus dalam pengoperasiannya. Beberapa skala yang berbeda dihasilkan dari penggunaan variasi indentor dan tingkat pembebabanan yang berbeda. Indentor yang digunakan dalam pengujian ini ada dua yaitu kerucut berbahan intan dan bola baja yang dikeraskan dengan ukuran 1/16, 1/8, ¼, dan ½ inci dan sebuah indentor berlian untuk material yang lebih keras.

Cara pengujian kekerasan dengan menggunakan metode Rockwell dilakukan dengan dua kali pembebanan yaitu dengan beban minor terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan beban mayor. Penggunaan beban minor ditujukan untuk memperbesar akurasi pengukuran. Metode Rockwell sendiri terdiri atas dua yaitu Pengujian Rockwell dan Superficial Rockwell. Pengujian Rockwell dilakukan dengan cara memberikan beban minor sebesar 10 kg dilanjutkan dengan memberikan beban mayor dengan variasi pembebanan sebesar 60, 100, dan 150 kg dan diikuti dengan alfabet. Sedangkan superficial Rockwell menggunakan beban minor sebesar 3 kg dengan variasi pembebaban mayor sebesar 15, 30, dan 45 kg diikuti dengan alphabet N, T, W, X, dan Y . Hasil dari pembebanan ditampilkan dengan menggunakan skala HR diikuti dengan identifikasi skala. Misalnya adalah 80 HRB, itu artinya kekerasan Rockwell sebesar 80 pada skala B.

Pengujian kekerasan ini memiliki skala dengan kisaran 20-100. Hal ini merupakan sebuah kelemahan dari pengujian ini karena terdapat benda dengan kekerasan mencapai angka 130 dan bahkan kurang dari 20. Apalagi jika benda uji yang digunakan terlalu tipis maka akan mempengaruhi hasil pengukuran.

Metode Pengujian Kekerasan dengan Rockwell

Berbagai Aplikasi Kekerasan

Tabel Skala pada pengujian dengan Metode Rockwell dan Superficial Rockwell

Brinnel Hardness Test

Pengujian kekerasan dengan metode Brinnel menggunakan indentor berbentuk bola dengan diameter 10 mm dan terbuat dari baja yang dikeraskan maupun Tungsten Karbida (WC). Tekanan yang diberikan selama pengujian berkisar antara 500-3000 kg dengan kenaikan pembebanan sebesar 500 kg. selama pengujian, indentor ditahan selama 10 hingga 30 detik pada permukaan benda uji. Hasil pengukuran indentasi diterjemahkan kedalam skala HB. Hasil indentasi dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop rendah daya yang menggunakan skala di bagian lensa mata. Pengukuran menggunakan metode Brinnel hanya memakai satu variasi pembebanan saja, tidak seperti Rockwell. Dalam melakukan pengujian, ketebalan dari sepesimen juga harus diperhatikan serta jangan sampai menekannya di daerah pinngir dari benda uji (tekan di tengah- tengah benda uji).

pengujian Kekerasan dengan Brinell

Gambar : http://practicalmaintenance.net/

Rumus Untuk Menentukan indeks HBN

Knoop and Vickers Microhardness Test

Dua uji kekerasan lainnya adalah dengan menggunakan metode Knoop dan Vickers. Di dalam pengujian, digunakan indentor piramida intan dengan besar sudut antar permukaan piramida intan yang saling berhadapan adalah 136 derajat . Beban yang dikenakan pada pengujian ini lebih kecil dari sebelumnya yaitu di rentang 1-1000 gram saja. Hasil dari pengujian kemudian diamati dibawah mikroskop dan dikonversikan kedalam skala kekerasan. Perbedaan dari metode sebelumnya adalah pada pengujian ini specimen harus terlebih dahulu dihaluskan dan dipoles untuk mendapatkan akurasi yang baik. skala kekerasan di pengujian ini dinyatakan dengan notasi HK dan HV dan cara pengukuran dari kedua metode ini juga hampir sama. Metode Knoop dan Vickers ditujukan untuk benda uji berukuran kecil. Perbedaannya ada pada penggunaannya yaitu metode Knoop digunakan untuk pengujian material getas seperti keramik

16:


6. Proses pengujian kekerasan terhadap bahan (logam), yang dilakukan dengan menganalisis bekaspenekanan pada benda uji sebagai reaksi dan pembebanan tekan adalahA Scratch testB Dynamic restC Indention testD Uji kekerasan rockwellE Uji kekerasan brinell​


Jawaban:

A. Scratch test

karena proses pengujian kekerasan terhadap bahan logam yg dilakukan dengan menganalisis bekas adalah Scratch test


7. 1. Buktikan turunan dari rumus kekerasan HB(Brinell) diameter bekas penekanan 2. buktikan turunan dari rumus vickres 1,854 diagonal bekas penekanantolong dong yang bisa bantu ​


Jawaban:

aku nak sedikit aksi

babay

Penjelasan:

Tentu, saya bisa membantu Anda dengan itu.

## 1. Buktikan turunan dari rumus kekerasan Brinell

Rumus kekerasan Brinell diberikan oleh:

```

HB = \frac{2P}{D^2 \cdot \pi}

```

di mana:

* HB adalah kekerasan Brinell

* P adalah beban yang diterapkan pada indenter

* D adalah diameter bekas penekanan indenter

* $\pi$ adalah konstanta matematika pi

Turunan dari rumus kekerasan Brinell dapat ditemukan menggunakan langkah-langkah berikut:

1. Diferensiasikan penyebutnya terhadap D.

2. Bagi hasilnya dengan pembilang rumus.

Hasilnya adalah sebagai berikut:

```

\frac{dHB}{dD} = \frac{P}{\pi D^3}

```

Rumus ini menunjukkan bahwa turunan dari kekerasan Brinell berbanding lurus dengan beban yang diterapkan pada indenter dan berbanding terbalik dengan kuasa tiga diameter bekas penekanan indenter.

## 2. Buktikan turunan dari rumus kekerasan Vickers

Rumus kekerasan Vickers diberikan oleh:

```

HV = \frac{1.854P}{d^2}

```

di mana:

* HV adalah kekerasan Vickers

* P adalah beban yang diterapkan pada indenter

* d adalah diagonal bekas penekanan indenter

Turunan dari rumus kekerasan Vickers dapat ditemukan menggunakan langkah-langkah berikut:

1. Diferensiasikan penyebutnya terhadap d.

2. Bagi hasilnya dengan pembilang rumus.

Hasilnya adalah sebagai berikut:

```

\frac{dHV}{dd} = \frac{1.854P}{2d^3}

```

Rumus ini menunjukkan bahwa turunan dari kekerasan Vickers berbanding lurus dengan beban yang diterapkan pada indenter dan berbanding terbalik dengan kuasa tiga diagonal bekas penekanan indenter.

Semoga ini membantu!


8. Abe is the first worker to arrive to the lab. Following the standard policy of Brinell & Rockwell, he will pick up the first bit to be inspected from a randomly selected glass container. This means he is equally likely to pick up a bit from any one of the 73 containers. What is the probability that Abe will pick up an Iridium bit?


Jawaban:

1/73

Penjelasan:

Jumlah kontainer kaca 73. Abe harus mengambil 1 bit secara acak. Oleh karena itu, kemungkinan Abe memilih bit Iridium adalah 1/73


Video Terkait

Kategori b_jepang