Contoh Soal Farmakoterapi

Contoh Soal Farmakoterapi

apa yang dimaksud farmakoterapi

Daftar Isi

1. apa yang dimaksud farmakoterapi


sub ilmu dari farmokologi yg mempelajari penanganan penyakit melalui penggunaan obat obatansebuah ilmu dari farmakologi yg mempelajari tentang penanganan penyakit melalui penggunaan obat-obatan.

semoga benar

2. Parameter farmakologi dimana tubuh dapat mempengaruhi obat baik dari segi dosis, sampai efek yang ditimbulkan, parameter tersebut adalah? a. farmakognisi b. farmakodinamik c. farmakologi klinik d. farmakokinetik e. farmakoterapi​


Jawaban:

Parameter farmakologi yang mencakup pengaruh tubuh terhadap obat, termasuk dosis dan efek yang ditimbulkan, adalah farmakokinetik dan farmakodinamik.

Penjelasan:

1. Farmakokinetik: Merupakan studi tentang perjalanan obat di dalam tubuh, meliputi proses absorpsi (penyerapan), distribusi, metabolisme (pengubahan obat di dalam tubuh), dan eliminasi (pengeluaran obat dari tubuh). Parameter farmakokinetik meliputi:

  a. Absorpsi: Proses penyerapan obat oleh tubuh, termasuk kecepatan dan kelengkapan penyerapan obat ke dalam aliran darah.

 

  b. Distribusi: Cara obat didistribusikan ke berbagai jaringan dan organ dalam tubuh, serta tingkat konsentrasi obat di dalam jaringan tersebut.

 

  c. Metabolisme: Proses pengubahan obat di dalam tubuh melalui reaksi kimia, terutama di hati, untuk menghasilkan metabolit yang lebih mudah diekskresikan.

 

  d. Eliminasi: Proses pengeluaran obat dan metabolitnya dari tubuh, terutama melalui ginjal (pada urin) dan hati (pada empedu).

2. Farmakodinamik: Merupakan studi tentang interaksi antara obat dengan reseptor atau target di dalam tubuh, serta efek yang ditimbulkannya. Parameter farmakodinamik meliputi:

  a. Dosis Efektif 50 (ED50): Dosis obat yang menghasilkan efek terapeutik pada 50% individu yang diujikan.

 

  b. Dosis Mematikan 50 (LD50): Dosis obat yang menyebabkan kematian pada 50% individu yang diujikan.

 

  c. Efek Terapeutik: Efek yang diharapkan dan diinginkan dari penggunaan obat untuk pengobatan suatu kondisi medis.

 

  d. Efek Samping: Efek yang tidak diinginkan dari penggunaan obat yang dapat muncul pada dosis terapeutik atau overdosis.

Parameter-parameter ini penting untuk memahami bagaimana obat bekerja dalam tubuh dan bagaimana tubuh meresponsnya. Dengan pemahaman yang baik tentang farmakokinetik dan farmakodinamik, dapat dilakukan pengaturan dosis yang tepat untuk mencapai efek terapeutik yang diinginkan dengan risiko efek samping yang minimal.

semangat belajarnya!!!


3. Penanganan yang tidak tepat pada penderita obesitas yaitu..... a. Terapi tingkah laku b. Diet rendah kalori seimbang c. Aktifitas fisik d. Farmakoterapi e. Pola makan konsumsi makanan berlemak


E. Pola makan konsumsi makanan berlemak.

karena bisa menambah berat badan dan memperburuk kondisi pasien obesitas..


4. 1. Bacalah teks berikut iniPasien Lupa Orang Tua karena Kecanduan Ponsel Kamis, 17 Okt 2019 Selain di Bandung Barat, Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSID) dr. Arif Zainudin Surakarta juga menerima pasien kecanduan ponsel. Tahun ini, jumlah pasien tersebut semakin meningkat. Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak Remaja RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta, Aliyah Himawati, mengatakan fenomena tersebut sudah terjadi sejak tiga tahun lalu. Namun belakangan, fenomena tersebut memang makin marak. "Tiga tahun lalu ada tapi sedikit. Sejak tahun ajaran baru ini ada sekitar 35 anak remaja. Sehari ada 1-2 anak yang berobat," kata Aliyah, Kamis (17/10/2019). Kondisi gangguan kejiwaan mereka berbeda-beda. Pasien dengan kondisi yang sangat parah bahkan tidak mengakui dan menganiaya orang tuanya. "Orang tuanya tidak dianggap. Dia bilang kalau dia itu turun dari langit. Isi pikirannya itu yang ada di gim itu, bahasanya bahasa di gim itu," ujarnya. Kebanyakan pasien tersebut kecanduan gim ekstrem. Mereka tidak mau makan hingga tak mau sekolah. Kalaupun sekolah, mereka ingin segera pulang untuk bermain gim. "Ada yang niat ke sekolah itu untuk main gim. Karena di sekolah ada wifi gratis. Sedangkan di rumah sudah diputus orang tuanya," kata Aliyah. Penanganan pasien kecanduan ponsel ini dilakukan sesuai dengan gejalanya. Pertama, pasien harus mengakui jika dirinya kecanduan ponsel. Setelah itu, pasien diberi obat. "Kondisi kecanduan ini membuat cairan otak atau kerja saraf tidak seimbang. Langkah farmakoterapi atau pemberian obat ini yang paling cepat bisa menyeimbangkan," ujar dia. Kemudian pasien akan menjalani terapi perilaku. Secara berangsur, dosis obat juga diturunkan. "Untuk pasien rawat jalan, kita evaluasi dua minggu sekali. Mereka kita beri kontrak kegiatan. Sehari ngapain saja. Sehari pegang ponsel iteu hanya dua jam," katanya. Sebagai langkah pencegahan, dia mengimbau kepada orang tua agar menjauhkan ponsel dari anak sejak dini. Saat ini banyak orang tua yang mengenalkan ponsel terlalu dini.Ubahlah teks anekdot di atas menjadi bentuk dialog sesuai ilustrasi teks di atas !Prolog,Dialog,Epilog​


Jawaban:

jangan sering main hp

Penjelasan:

MAAF KALAU SALAH :)


5. Pasien Lupa Orang Tua karena Kecanduan Ponsel Kamis, 17 Okt 2019Selain di Bandung Barat, Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin Surakarta juga menerima pasien kecanduan ponsel. Tahun ini, jumlah pasien tersebut semakin meningkat. Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak Remaja RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta, Aliyah Himawati, mengatakan fenomena tersebut sudah terjadi sejak tiga tahun lalu. Namun belakangan, fenomena tersebut memang makin marak.“Tiga tahun lalu ada tapi sedikit. Sejak tahun ajaran baru ini ada sekitar 35 anak remaja. Sehari ada 1-2 anak yang berobat,” kata Aliyah, Kamis (17/10/2019).Kondisi gangguan kejiwaan mereka berbeda-beda. Pasien dengan kondisi yang sangat parah bahkan tidak mengakui dan menganiaya orang tuanya.“Orang tuanya tidak dianggap. Dia bilang kalau dia itu turun dari langit. Isi pikirannya itu yang ada di gim itu, bahasanya bahasa di gim itu,” ujarnya.Kebanyakan pasien tersebut kecanduan gim ekstrem. Mereka tidak mau makan hingga tak mau sekolah. Kalaupun sekolah, mereka ingin segera pulang untuk bermain gim.“Ada yang niat ke sekolah itu untuk main gim. Karena di sekolah ada wifi gratis. Sedangkan di rumah sudah diputus orang tuanya,” kata Aliyah.Penanganan pasien kecanduan ponsel ini dilakukan sesuai dengan gejalanya. Pertama, pasien harus mengakui jika dirinya kecanduan ponsel. Setelah itu, pasien diberi obat.“Kondisi kecanduan ini membuat cairan otak atau kerja saraf tidak seimbang. Langkah farmakoterapi atau pemberian obat ini yang paling cepat bisa menyeimbangkan,” ujar dia. Kemudian pasien akan menjalani terapi perilaku. Secara berangsur, dosis obat juga diturunkan.“Untuk pasien rawat jalan, kita evaluasi dua minggu sekali. Mereka kita beri kontrak kegiatan. Sehari ngapain saja. Sehari pegang ponsel itu hanya dua jam,” katanya.Sebagai langkah pencegahan, dia mengimbau kepada orang tua agar menjauhkan ponsel dari anak sejak dini. Saat ini banyak orang tua yang mengenalkan ponsel terlalu dini.pesan apa yang di dapat dari berita tersebut ​


maka dari itu,kita tidak boleh tercandu oleh ponsel


6. Berita 2Pasien Anak Kecanduan Ponsel Bertambah di RS Jiwa SoloKamis : 17 Oktober 2019Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin, Solo, Jawa Tengah, mencatat adanya kenaikan signifikan jumlah pasien kecanduan ponsel. Bahkan dalam tiga bulan terakhir sudah ada 35 pasien kecanduan ponsel yang berobat ke RSJD Solo.Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJD dr. Arif Zainudin, Aliyah Himawati, mengatakan, dulu pasien kecanduan ponsel baru ada mungkin satu orang dalam sepekan. Sekarang, dalam satu hari bisa satu sampai dua pasien. Semuanya merupakan anak-anak usia sekolah.“Ini kan tahun ajaran baru, baru mid semester itu sudah kira-kira ada 35 anak bahkan sampai rawat inap. Yang rawat inap kemarin ada dua anak, sekarang sudah pulang,” kata Aliyah kepada wartawan, Kamis (17/10).Pasien yang rawat inap tersebut terdiri dari satu siswa SMP dan satu siswa SMA. Sedangkan pasien rawat jalan paling kecil usianya 10 tahun. Puluhan pasien tersebut berasal dari Solo dan sekitarnya.Dia menyebutkan, ciri-ciri anak kecanduan ponsel biasanya orang tuanya sudah tahu si anak pegang ponsel terus. Kemudian, anak sudah tidak bisa melakukan fungsi tugasnya sebagai anak sekolah seperti sudah membolos sekolah, tidak mau sekolah, tidak mau belajar. Selain itu, anak mengalami gangguan emosi dan kesulitan tidur.Menurutnya, dalam menangani pasien kecanduan ponsel disesuaikan dengan gejala yang muncul. Gejala bisa berbeda pada setiap anak. Misalnya, gangguan emosi dan sulit tidur diatasi terlebih dahulu.“Ada beberapa langkah yang kami lakukan untuk mengatasi gangguan emosi itu salah satunya dengan obat farmakoterapi, setelah itu langsung masuk ke terapi perilaku,” ungkapnya.Pada awalnya, terkadang anak merasa tidak kecanduan ponsel dan merasa baik-baik saja. Langkah pertama sebelum masuk ke terapi perilaku, lanjutnya, anak harus mengakui kalau kecanduan ponsel.Aliyah menyatakan, proses terapi tersebut dilakukan secara berkelanjutan. Untuk farmakoterapi paling tidak dua pekan agar pasien lebih stabil. Sepekan pertama sudah bisa mulai terapi perilaku dan berlanjut paling tidak enam bulan.“Ada daftar kontrak apa yang harus dilakukan pasien. Misalnya untuk anak yang masih sekolah jam belajar sepulang sekolah harus ngapain, kalau dulu pegang ponsel setiap waltu sekarang harus dibatasi. Pegang ponsel hanya boleh jam tertentu maksimal satu hari hanya dua, jam apapun pertanyaan:apa masalah dalam berita tersebut? pliss tolong di jawab kakak²..​


Jawaban:

dengan cara membatasi waktu waktu tertentu bermain hape yaitu 2 per Hari is


7. parameter farmakologi Dimana obat dapat mempengaruhi kondisi tubuh sehingga dapat menimbulkan efek interaksi obat dengan tubuh serta mekanisme kerja dari obat Parameter tersebut adalaha. farmakognisib. farmakodinamikc. farmakologi klinikd. farmakokinetike. farmakoterapi​


Jawaban:

e. farmakoterapi

:). semoga benar

Jawaban:

D. Farmakokinetik

maaf kalau salah;)


8. Pasien Lupa Orang Tua karena Kecanduan Ponsel Kamis, 17 Okt 2019 Selain di Bandung Barat, Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin Surakarta juga menerima pasien kecanduan ponsel. Tahun ini, jumlah pasien tersebut semakin meningkat. Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak Remaja RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta, Aliyah Himawati, mengatakan fenomena tersebut sudah terjadi sejak tiga tahun lalu. Namun belakangan, fenomena tersebut memang makin marak. “Tiga tahun lalu ada tapi sedikit. Sejak tahun ajaran baru ini ada sekitar 35 anak remaja. Sehari ada 1-2 anak yang berobat,” kata Aliyah, Kamis (17/10/2019). Kondisi gangguan kejiwaan mereka berbeda-beda. Pasien dengan kondisi yang sangat parah bahkan tidak mengakui dan menganiaya orang tuanya. “Orang tuanya tidak dianggap. Dia bilang kalau dia itu turun dari langit. Isi pikirannya itu yang ada di gim itu, bahasanya bahasa di gim itu,” ujarnya. Kebanyakan pasien tersebut kecanduan gim ekstrem. Mereka tidak mau makan hingga tak mau sekolah. Kalaupun sekolah, mereka ingin segera pulang untuk bermain gim. “Ada yang niat ke sekolah itu untuk main gim. Karena di sekolah ada wifi gratis. Sedangkan di rumah sudah diputus orang tuanya,” kata Aliyah. Penanganan pasien kecanduan ponsel ini dilakukan sesuai dengan gejalanya. Pertama, pasien harus mengakui jika dirinya kecanduan ponsel. Setelah itu, pasien diberi obat. “Kondisi kecanduan ini membuat cairan otak atau kerja saraf tidak seimbang. Langkah farmakoterapi atau pemberian obat ini yang paling cepat bisa menyeimbangkan,” ujar dia. Kemudian pasien akan menjalani terapi perilaku. Secara berangsur, dosis obat juga diturunkan. “Untuk pasien rawat jalan, kita evaluasi dua minggu sekali. Mereka kita beri kontrak kegiatan. Sehari ngapain saja. Sehari pegang ponsel itu hanya dua jam,” katanya. Sebagai langkah pencegahan, dia mengimbau kepada orang tua agar menjauhkan ponsel dari anak sejak dini. Saat ini banyak orang tua yang mengenalkan ponsel terlalu dini. Pertanyaan Kaidah kebahasaan yang ada dalam teks diatas. ​


Teks dalam pertanyaan tersebut termasuk ke dalam teks berita. maka kaidah kebahasaannya adalah :

Fokus terhadap peristiwa Menggunakan verba pewartaMenggunakan verba transitifMenggunakan kalimat langsung dan tidak langsungTerdapat keterangan waktu dan tempat kejadian.

Penjelasan:

Teks berita adalah teks yang melaporkan peristiwa yang sedang terjadi.

Struktur yang terdapat dalam teks berita adalah :

Judul (Headline)Teras (Lead)Tubuh (Body)

Baca materi terkait di https://brainly.co.id/tugas/10526077

#BelajarBersamaBrainly


9. Pasien Anak Kecanduan Ponsel Bertambah di RS Jiwa SoloKamis : 17 Oktober 2019Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin, Solo, Jawa Tengah, mencatat adanya kenaikan signifikan jumlah pasien kecanduan ponsel. Bahkan dalam tiga bulan terakhir sudah ada 35 pasien kecanduan ponsel yang berobat ke RSJD Solo.Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJD dr. Arif Zainudin, Aliyah Himawati, mengatakan, dulu pasien kecanduan ponsel baru ada mungkin satu orang dalam sepekan. Sekarang, dalam satu hari bisa satu sampai dua pasien. Semuanya merupakan anak-anak usia sekolah.“Ini kan tahun ajaran baru, baru mid semester itu sudah kira-kira ada 35 anak bahkan sampai rawat inap. Yang rawat inap kemarin ada dua anak, sekarang sudah pulang,” kata Aliyah kepada wartawan, Kamis (17/10).Pasien yang rawat inap tersebut terdiri dari satu siswa SMP dan satu siswa SMA. Sedangkan pasien rawat jalan paling kecil usianya 10 tahun. Puluhan pasien tersebut berasal dari Solo dan sekitarnya.Dia menyebutkan, ciri-ciri anak kecanduan ponsel biasanya orang tuanya sudah tahu si anak pegang ponsel terus. Kemudian, anak sudah tidak bisa melakukan fungsi tugasnya sebagai anak sekolah seperti sudah membolos sekolah, tidak mau sekolah, tidak mau belajar. Selain itu, anak mengalami gangguan emosi dan kesulitan tidur.Menurutnya, dalam menangani pasien kecanduan ponsel disesuaikan dengan gejala yang muncul. Gejala bisa berbeda pada setiap anak. Misalnya, gangguan emosi dan sulit tidur diatasi terlebih dahulu.“Ada beberapa langkah yang kami lakukan untuk mengatasi gangguan emosi itu salah satunya dengan obat farmakoterapi, setelah itu langsung masuk ke terapi perilaku,” ungkapnya.Pada awalnya, terkadang anak merasa tidak kecanduan ponsel dan merasa baik-baik saja. Langkah pertama sebelum masuk ke terapi perilaku, lanjutnya, anak harus mengakui kalau kecanduan ponsel.Aliyah menyatakan, proses terapi tersebut dilakukan secara berkelanjutan. Untuk farmakoterapi paling tidak dua pekan agar pasien lebih stabil. Sepekan pertama sudah bisa mulai terapi perilaku dan berlanjut paling tidak enam bulan.“Ada daftar kontrak apa yang harus dilakukan pasien. Misalnya untuk anak yang masih sekolah jam belajar sepulang sekolah harus ngapain, kalau dulu pegang ponsel setiap waltu sekarang harus dibatasi. Pegang ponsel hanya boleh jam tertentu maksimal satu hari hanya dua, jam apapun alasannya,” tegasnya.Aliyah menambahkan, orang tua perlu melakukan upaya dan memberi contoh untuk mencegah agar anak tidak kecanduan ponsel. Meskipun, praktiknya agak susah karena tugas-tugas sekolah terkadang memakai gawai.Cara mencegahnya dengan menggunakan gawai hanya untuk tugas-tugas sekolah. Kemudian, pada jam-jam tertentu harusnya di keluarga tidak pegang ponsel semua. “Kalau orang tua pegang ponsel, anaknya tidak boleh ya sama saja,” ujarnya.pesan apa yang di dapat dari berita tersebut?​


Pesan yang dapat diambil dari berita di atas adalah pentingnya kesadaran tentang bahaya kecanduan ponsel pada anak-anak, serta perlunya tindakan pencegahan dan pengobatan yang tepat. Orang tua, guru, dan masyarakat secara keseluruhan perlu bekerja sama untuk memastikan anak-anak menggunakan ponsel dengan bijak dan seimbang dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Pembahasan

Berita adalah laporan atau narasi tentang peristiwa, fakta, maupun informasi terkini yang dianggap penting dan menarik bagi masyarakat. Tujuan utama berita adalah menyampaikan informasi secara objektif, akurat, dan berimbang kepada khalayak. Berita biasanya disajikan oleh media massa seperti surat kabar, televisi, radio, dan platform berita online.

Berita di atas melaporkan peningkatan jumlah pasien kecanduan ponsel di RSJD Solo. Dalam tiga bulan terakhir, rumah sakit tersebut telah menerima 35 pasien kecanduan ponsel, sebagian besar adalah anak-anak usia sekolah. Gejala yang dialami oleh pasien termasuk kesulitan dalam tugas sekolah, gangguan emosi, dan kesulitan tidur. RSJD Solo menggunakan pendekatan terapi farmakoterapi dan terapi perilaku untuk mengobati kecanduan ponsel pada pasien. Orang tua juga diminta untuk membatasi penggunaan ponsel pada anak-anak sebagai tindakan pencegahan.

Pelajari lebih lanjutMateri tentang ciri-ciri teks berita https://brainly.co.id/tugas/26018402Materi tentang struktur berita https://brainly.co.id/tugas/30708010Materi tentang hal yang dilaporkan dalam sebuah berita https://brainly.co.id/tugas/42093250

Detail jawaban

Kelas: 7

Mapel: Bahasa Indonesia

Bab: 3 - Berita

Kode kategorisasi: 7.1.3


10. Pasien Lupa Orang Tua karena Kecanduan Ponsel Kamis, 17 Okt 2019 Selain di Bandung Barat, Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin Surakarta juga menerima pasien kecanduan ponsel. Tahun ini, jumlah pasien tersebut semakin meningkat. Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak Remaja RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta, Aliyah Himawati, mengatakan fenomena tersebut sudah terjadi sejak tiga tahun lalu. Namun belakangan, fenomena tersebut memang makin marak. "Tiga tahun lalu ada tapi sedikit. Sejak tahun ajaran baru ini ada sekitar 35 anak remaja. Sehari ada 1-2 anak yang berobat," kata Aliyah, Kamis (17/10/2019). Kondisi gangguan kejiwaan mereka berbeda-beda. Pasien dengan kondisi yang sangat parah bahkan tidak mengakui dan menganiaya orang tuanya. "Orang tuanya tidak dianggap. Dia bilang kalau dia itu turun dari langit. Isi pikirannya itu yang ada di gim itu, bahasanya bahasa di gim itu," ujarnya. Kebanyakan pasien tersebut kecanduan gim ekstrem. Mereka tidak mau makan hingga tak mau sekolah. Kalaupun sekolah, mereka ingin segera pulang untuk bermain gim. "Ada yang niat ke sekolah itu untuk main gim. Karena di sekolah ada wifi gratis. Sedangkan di rumah sudah diputus orang tuanya," kata Aliyah. Penanganan pasien kecanduan ponsel ini dilakukan sesuai dengan gejalanya. Pertama, pasien harus mengakui jika dirinya kecanduan ponsel. Setelah itu, pasien diberi obat. "Kondisi kecanduan ini membuat cairan otak atau kerja saraf tidak seimbang. Langkah farmakoterapi atau pemberian obat ini yang paling cepat bisa menyeimbangkan," ujar dia. Kemudian pasien akan menjalani terapi perilaku. Secara berangsur, dosis obat juga diturunkan. "Untuk pasien rawat jalan, kita evaluasi dua minggu sekali. Mereka kita beri kontrak kegiatan. Sehari ngapain saja. Sehari pegang ponsel itu hanya dua jam," katanya. Sebagai langkah pencegahan, dia mengimbau kepada orang tua agar menjauhkan ponsel dari anak sejak dini. Saat ini banyak orang tua yang mengenalkan ponsel terlalu dini. fakta dan optimi


Jawaban:

Judul: Pasien Gangguan Kesehatan Jiwa karena Kecanduan Ponsel

Isi berita tersebut menceritakan tentang meningkatnya jumlah pasien kecanduan ponsel di Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Arif Zainudin Surakarta, yang mayoritas adalah anak remaja. Kondisi gangguan kejiwaan mereka berbeda-beda, namun banyak dari mereka mengalami kecanduan gim ekstrem dan tidak mau makan atau sekolah. Beberapa pasien bahkan tidak mengakui atau menganiaya orang tua mereka karena kecanduan ponsel. Penanganan pasien dilakukan dengan memberikan obat untuk menyeimbangkan cairan otak dan terapi perilaku. Sebagai langkah pencegahan, orang tua diimbau untuk menjauhkan ponsel dari anak sejak dini.

Fakta:

- Jumlah pasien kecanduan ponsel di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta semakin meningkat.

- Pasien dengan kondisi yang sangat parah bahkan tidak mengakui dan menganiaya orang tuanya.

- Kebanyakan pasien tersebut kecanduan gim ekstrem dan tidak mau makan atau sekolah.

- Penanganan pasien dilakukan dengan memberikan obat dan terapi perilaku.

- Sebagai langkah pencegahan, orang tua diimbau untuk menjauhkan ponsel dari anak sejak dini.

Opini:

- Kecanduan ponsel dapat menyebabkan gangguan kesehatan jiwa yang serius pada anak remaja.

- Orang tua perlu memperhatikan penggunaan ponsel oleh anak-anak mereka dan menjauhkan ponsel dari mereka sejak dini.

- Pemerintah dan lembaga kesehatan perlu memberikan edukasi tentang bahaya kecanduan ponsel dan cara menghindarinya.


11. Pasien Lupa Orang Tua karena Kecanduan Ponsel Kamis, 17 Okt 2019 Selain di Bandung Barat, Rumah Sakit jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin Surakarta juga menerima pasien kecanduan ponsel. Tahun ini, jumlah pasien tersebut semakin meningkat. Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak Remaja RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta, Aliyah Himawati, mengatakan fenomena tersebut sudah terjadi sejak tiga tahun lalu. Namun belakangan, fenomena tersebut memang makin marak "Tiga tahun lalu ada tapi sedikit. Sejak tahun ajaran baru ini ada sekitar 35 anak remaja. Sehari ada 1-2 anak yang berobat," kata Aliyah, Kamis (17/10/2019). Kondisi gangguan kejiwaan mereka berbeda-beda. Pasien dengan kondisi yang sangat parah bahkan tidak mengakui dan menganiaya orang tuanya. "Orang tuanya tidak dianggap. Dia bilang kalau dia itu turun dari langit. Isi pikirannya itu yang ada di gim itu, bahasanya bahasa di gim itu," ujarnya. Kebanyakan pasien tersebut kecanduan gim ekstrem. Mereka tidak mau makan hingga tak mau sekolah. Kalaupun sekolah, mereka ingin segera pulang untuk bermain gim. "Ada yang niat ke sekolah itu untuk main gim. Karena di sekolah ada wifi gratis. Sedangkan di rumah sudah diputus orang tuanya," kata Aliyah. Penanganan pasien kecanduan ponsel ini dilakukan sesuai dengan gejalanya. Pertama, pasien harus mengakui jika dirinya kecanduan ponsel. Setelah itu, pasien diberi obat. "Kondisi kecanduan ini membuat cairan otak atau kerja saraf tidak seimbang. Langkah farmakoterapi atau pemberian obat ini yang paling cepat bisa menyeimbangkan," ujar dia. Kemudian pasien akan menjalani terapi perilaku. Secara berangsur, dosis obat juga diturunkan. "Untuk pasien rawat jalan, kita evaluasi dua minggu sekali. Mereka kita beri kontrak kegiatan. Sehari ngapain saja. Sehari pegang ponsel itu hanya dua jam," katanya. Sebagai langkah pencegahan, dia mengimbau kepada orang tua agar menjauhkan ponsel dari anak sejak dini. Saat ini banyak orang tua yang mengenalkan ponsel terlalu dini.1) strukturnya yg meliputi: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.2) hal lucu yg terdpt pd teks tsb.3) kritik yg sesuai pd teks tsb.4) makna tersirat/ amanah​


Jawaban:

1. Struktur Teks:

a. Abstraksi: Teks tersebut mengenai peningkatan kasus kecanduan ponsel di kalangan anak remaja, terutama yang mengalami gangguan kejiwaan, seperti yang disampaikan oleh Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak Remaja RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta, Aliyah Himawati.

b. Orientasi: Teks memberikan konteks bahwa masalah kecanduan ponsel ini sudah terjadi sejak tiga tahun lalu dan semakin meningkat. Kondisi pasien yang kecanduan ponsel juga dijelaskan.

c. Krisis: Krisis yang dihadapi adalah peningkatan jumlah anak remaja yang kecanduan ponsel, bahkan hingga mengalami gangguan kejiwaan yang parah.

d. Reaksi: Reaksi terhadap krisis ini termasuk penanganan medis dan terapi perilaku bagi pasien-pasien yang terkena dampaknya.

e. Koda: Teks berakhir dengan imbauan kepada orang tua untuk menjauhkan ponsel dari anak-anak mereka sebagai langkah pencegahan.

2. Hal Lucu:

Teks ini adalah sebuah berita yang membahas masalah serius, yaitu kecanduan ponsel pada anak remaja yang bisa berdampak pada gangguan kejiwaan. Tidak terdapat elemen humor dalam teks ini.

3. Kritik yang Sesuai:

Teks ini menghadirkan informasi mengenai masalah yang serius dalam masyarakat, yaitu kecanduan ponsel pada anak remaja, terutama yang berdampak pada kesehatan mental. Kritik yang mungkin sesuai adalah bahwa teks ini dapat memberikan lebih banyak informasi tentang penyebab dan dampak kecanduan ponsel pada anak-anak remaja, serta upaya-upaya yang dapat diambil untuk mencegahnya.

4. Makna Tersirat/Amanah:

Makna tersirat dalam teks ini adalah pentingnya kesadaran orang tua dan masyarakat secara umum tentang potensi bahaya kecanduan ponsel pada anak-anak. Teks ini juga mengingatkan kita akan pentingnya penanganan medis dan terapi untuk individu yang sudah terkena dampak negatif kecanduan ponsel. Amanah dari teks ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan tindakan preventif terhadap masalah ini dalam masyarakat.


12. Kamis, 17 Okt 2019 Selain di Bandung Barat, Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin Surakarta juga menerima pasien kecanduan ponsel. Tahun ini, jumlah pasien tersebut semakin meningkat. Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak Remaja RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta, Aliyah Himawati, mengatakan fenomena tersebut sudah terjadi sejak tiga tahun lalu. Namun belakangan, fenomena tersebut memang makin marak. “Tiga tahun lalu ada tapi sedikit. Sejak tahun ajaran baru ini ada sekitar 35 anak remaja. Sehari ada 1-2 anak yang berobat,” kata Aliyah, Kamis (17/10/2019). Kondisi gangguan kejiwaan mereka berbeda-beda. Pasien dengan kondisi yang sangat parah bahkan tidak mengakui dan menganiaya orang tuanya. “Orang tuanya tidak dianggap. Dia bilang kalau dia itu turun dari langit. Isi pikirannya itu yang ada di gim itu, bahasanya bahasa di gim itu,” ujarnya. Kebanyakan pasien tersebut kecanduan gim ekstrem. Mereka tidak mau makan hingga tak mau sekolah. Kalaupun sekolah, mereka ingin segera pulang untuk bermain gim. “Ada yang niat ke sekolah itu untuk main gim. Karena di sekolah ada wifi gratis. Sedangkan di rumah sudah diputus orang tuanya,” kata Aliyah. Penanganan pasien kecanduan ponsel ini dilakukan sesuai dengan gejalanya. Pertama, pasien harus mengakui jika dirinya kecanduan ponsel. Setelah itu, pasien diberi obat. “Kondisi kecanduan ini membuat cairan otak atau kerja saraf tidak seimbang. Langkah farmakoterapi atau pemberian obat ini yang paling cepat bisa menyeimbangkan,” ujar dia. Kemudian pasien akan menjalani terapi perilaku. Secara berangsur, dosis obat juga diturunkan. “Untuk pasien rawat jalan, kita evaluasi dua minggu sekali. Mereka kita beri kontrak kegiatan. Sehari ngapain saja. Sehari pegang ponsel itu hanya dua jam,” katanya. Sebagai langkah pencegahan, dia mengimbau kepada orang tua agar menjauhkan ponsel dari anak sejak dini. Saat ini banyak orang tua yang mengenalkan ponsel terlalu dini.Tolong cariin fakta dan opini nya​


Fakta:

1. Jumlah pasien yang datang ke Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Arif Zainudin Surakarta (RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta) karena kecanduan ponsel meningkat.

2. Fenomena ini telah terjadi selama tiga tahun terakhir, tetapi belakangan ini menjadi lebih marak.

3. Aliyah Himawati, Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak Remaja di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta, mencatat bahwa ada sekitar 35 anak remaja yang datang untuk pengobatan dalam sehari, dengan 1-2 anak yang datang setiap hari.

4. Kondisi gangguan kejiwaan para pasien tersebut bervariasi, dan beberapa di antaranya mungkin tidak mengakui orang tua mereka dan dapat menjadi agresif terhadap mereka.

5. Banyak pasien terutama kecanduan gim ekstrem, yang dapat menyebabkan mereka menolak makan dan bahkan tidak ingin bersekolah. Mereka ingin pulang lebih cepat untuk bermain gim.

6. Penanganan pasien kecanduan ponsel ini melibatkan pengakuan dari pasien tentang kecanduan mereka, pemberian obat, terapi perilaku, dan mengurangi dosis obat secara bertahap.

7. Aliyah Himawati menyarankan agar orang tua menjauhkan ponsel dari anak-anak mereka sejak dini sebagai langkah pencegahan.

Opini:

Artikel ini lebih berfokus pada fakta daripada opini. Namun, beberapa pendapat yang dapat diidentifikasi dari artikel ini adalah:

1. Keberadaan anak-anak dan remaja yang kecanduan ponsel merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan yang tepat.

2. Aliyah Himawati menekankan pentingnya pengakuan dari pasien tentang kecanduan mereka sebagai langkah pertama dalam penanganan.

3. Disarankan bahwa orang tua harus berperan dalam mencegah anak-anak mereka dari kecanduan ponsel dengan mengatur akses mereka terhadap teknologi ini sejak dini.

Jawaban:

Fakta dalam teks ini adalah:

1. Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Arif Zainudin Surakarta menerima pasien kecanduan ponsel.

2. Jumlah pasien yang kecanduan ponsel di rumah sakit tersebut meningkat, terutama pada anak remaja.

3. Fenomena ini sudah terjadi selama tiga tahun, dan belakangan semakin marak.

4. Beberapa pasien memiliki gangguan kejiwaan yang parah dan bisa menganiaya orang tuanya.

5. Kebanyakan pasien kecanduan gim ekstrem dan menghabiskan banyak waktu bermain gim.

Opini dalam teks ini adalah:

1. Menurut Aliyah Himawati, Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak Remaja RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta, pasien kecanduan ponsel perlu mengakui kondisi mereka dan menjalani pengobatan.

2. Aliyah Himawati juga berpendapat bahwa kebanyakan pasien kecanduan ponsel karena bermain gim ekstrem dan tidak mau makan atau sekolah.

3. Untuk pencegahan, Aliyah Himawati mengimbau orang tua untuk menjauhkan ponsel dari anak-anak sejak dini.

Opini ini merupakan pandangan subjektif dari individu dalam teks, yaitu Aliyah Himawati, tentang masalah kecanduan ponsel pada anak remaja.

semoga membantu


Video Terkait

Kategori biologi