Contoh Soal Pph 23 Dan Jawabannya

Contoh Soal Pph 23 Dan Jawabannya

buatlah contoh soal dan jawaban pph​

Daftar Isi

1. buatlah contoh soal dan jawaban pph​


Jawaban:

contoh soal:

1. apa yang dimaksud dengan ekonomi?

jawaban:

serangkaian besar kegiatan produksi dan konsumsi yang saling terkait yang membantu dalam menentukan bagaimana sumber daya yang langka dialokasikan.


2. Contoh kertas kerja pph 23 seperti apa


Jawaban:

Contoh kertas kerja pph 23 ini yh kak


3. 1).contoh PPH PS 21 adalah2).contoh PPH PS 22 adalah3).contoh PPH PS 23 adalahmohon bantuan nya​


Jawaban:

PPh 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun yang sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi subjek pajak dalam negeri.

PPh Pasal 22 atau Pajak Penghasilan Pasal 22 dikenakan kepada badan-badan usaha tertentu, baik milik pemerintah maupun swasta yang melakukan kegiatan perdagangan ekspor, impor dan re-impor.

PPh Pasal 23 adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan atas modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong PPh Pasal 21.


4. jelaskan subjek pph pasal 23​


Jawaban:

PPh pasal 23 adalah pemotongan penghasilan tertentu dengan nama dan dalam bentuk apapun yang dibayarkan,disediakan untuk dibayarkan,atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintahan,Subjek pajak badan dalam negeri,penyelenggara kegiatan,bentuk usaha tetap,atau perwakilan perusahaan luar negeri


5. Undang undang pph pasal 23


Pengertian Pajak Penghasilan ( PPh ) Pasal 23
Menurut situs Dirjen Pajak, Pajak Penghasilan pasal 23 adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan atas modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong PPh Pasal 21.

6. Minta contoh soal dan jawaban akhirnya saja (tanpa cara) tentang pbb dan pph (pajak)


pbb
Soal:
Otong memiliki tanah seluas 72 meter persegi @ Rp. 2.000.000,-; bangunan seluas 36 meter persegi @ Rp. 1.000.000,-; dan taman seluas 36 meter persegi @ Rp. 500.000,-. Apabila NJOPTKP yang ditetapkan adalah Rp. 10.000.000,- berapa PBB yang harus dibayar Otong?
jawaban: Rp. 188.000,-

pph
Soal:
Pak Thamrin adalah pegawai swasta dengan penghasilan Rp. 6.000.000,- per bulan. Setiap bulan ia mendapatkan tunjangan jabatan Rp. 3.000.000,- dan premi asuransi Rp. 1.000.000,-. Setiap bulan ia harus membayar biaya jabatan 5% dari pendapatan brutonya dan biaya pensiun Rp. 1.000.000,-. Pak Thamrin sudah menkah 2 tahun yang lalu dan memiliki 2 orang anak. Berapa PPh yang harus dibayarkan Pak Thamrin setiap bulannya?
jawaban:  Rp. 478.645,833

7. Perbedaan PPh pasal 21, PPh pasal 22, PPh Pasal 23


1. PPh pasal 21 adalah pasal yang mengatur pajak yang dikenakan terhadap penghasilan yang diterima dari pekerjaan / jasa baik dalam hubungan kerja maupun dari pekerjaan bebas oleh WP perorangan dalam negeri.
2. PPh pasal 22 membahas tentang penghasilan yang berasal dari penjualan pada instansi pemerintah, impor, dan industri tertentu (industri rokok, industri kertas, industri otomotif, industri semen, industri baja, Pertamina Bulog untuk tepung terigu dan gula pasir).
3. PPh pasal 23 membahas tentang penghasilan yang diperoleh dari penggunaan harta atau modal (deviden, bunga, royalti, hadiah penghargaan, sewa, dan jasa).

8. contoh soal pph,pbb.ppn dan cara mengerjakannya


Saya hanya tahu ppn dan pph saja :

Pph :
1. Dik: Gaji paman sebulan = 1.450.000
Penghasilan tidak kena pajak =360.000
pph = 10%
Dit = gaji yg di terima paman selama 1 bln?
Dijawab =
Besar penghasilan kena pajak = 1.450.000-360.000=1.090.000
Besar pajak penghasilan=
10%×penghasilan kena pajak=10 per 100 × 1.090.000=109.000
karena adanya pph maka penerimaan paman BERKURANG besar gaji paman dalam sebulan= 1.450.000-109.000=1.341.000.

Ppn:
2. Dik: Danang membeli sebuah laptop =4.600.000
ppn= 10%
Dit: Berapa rupiah Danang harus membayar laptop tsb?
Di jawab =
Besar pajak pertambahan nilai(ppn) = 10%×4.600.000=10 per 100 × 4.600.000=460.000
Karena adanya ppn maka pembayaran BERTAMBAH harga laptop yg harus di bayar Danang = 4.600.000+460.000=5.060.000
Semoga membantu : )



9. fungsi menginput bukti potong pph 23


sebagai bukti kredit pajak pph badan

10. membayar pph pasal 23 terutang kepada kontor pajak, jurnal penyesuaiannya adalah... pada neraca saldo utang pph pasal 23 RP 156.200,00


Dr. Beban PPh pasal 23 Rp. 156.200
Cr. Hutang PPh Pasal 23 Rp. 156.200

11. Contoh soal pph pasal 21


ign In

PPh Pasal 21 : Perhitungan PPh 21 Terbaru dengan PTKP 2016

 Dian Puspa |  930375 views

Perhitungan PPh 21 2016 harus disesuaikan dengan tarif PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) 2016 yang ditetapkan Menteri Keuangan dan DJP yaitu Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-16/PJ/2016,Peraturan Menteri Keuangan No. 101/PMK.010/2016 dan No. 102/PMK.010/2016 mengenai Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang berlaku sejak tahun pajak 2016. Berikut ini adalah cara menghitung PPh 21 menggunakan PTKP 2016 ( PTKP terbaru ), baik secara manual maupun secara otomatis dengan menggunakan aplikasi PPh Pasal 21 OnlinePajak.


 

PERHITUNGAN PPH 21 2016 DENGAN PTKP 2016 TERBARU

Perhitungan PPh 21 2016 selalu disesuaikan dengan tarif PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) terbaru yang ditetapkan DJP. PTKP 2016 ( PTKP terbaru ) yang tercantum padaPeraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2015 adalah sebagai berikut:

Rp 54.000.000,- per tahun atau setara dengan Rp 4.500.000,- per bulan untuk wajib pajak orang pribadi.Rp   4.500.000,- per tahun atau setara dengan Rp    375.000,- per bulan tambahan untuk wajib pajak yang kawin (tanpa tanggungan).Rp   4.500.000,- per tahun atau setara dengan Rp    375.000,- per bulan tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus atau anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (orang) untuk setiap keluarga.

Adanya penyesuaian tarif PTKP 2016 ( PTKP terbaru ) tersebut, membuat cara penghitungan PPh 21 juga mengalami perubahan.

PERHITUNGAN PPH 21 2016 : KARYAWAN TETAP

Beikut ini adalah contoh-contoh penghitungan PPh 21 2016 untuk karyawan atau pegawai tetap dengan PTKP 2016 ( PTKP Terbaru ), baik secara manual maupun otomatis dengan menggunakan aplikasi OnlinePajak.

Contoh Perhitungan PPh 21 2016  Secara Manual

Berikut ini adalah contoh cara penghitungan PPh Pasal 21 secara manual:

Sita Rianti adalah karyawati pada perusahaan PT. Onix Komunika dengan status menikah dan mempunyai tiga anak. Suami Sita merupakan pegawai negeri sipil di Kementrian Komunikasi & Informatika. Sita menerima gaji Rp 6.000.000,- per bulan.

PT. Onix Komunika mengikuti program pensiun dan BPJS Kesehatan. Perusahaan membayarkan iuran pensiun dari BPJS sebesar 1% dari perhitungan gaji, yakni sebesar Rp 30.000,- per bulan. Di samping itu perusahaan membayarkan iuran Jaminan Hari Tua (JHT) karyawannya setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji, sedangkan Sita membayar iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 2,00% dari gaji. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK) dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing sebesar 1,00% dan 0,30% dari gaji.

Pada bulan Juli 2016 di samping menerima pembayaran gaji, Sita juga menerima uang lembur (overtime) sebesar Rp 2.000.000,-.

Hasilnya dalah sebagai berikut:

Gaji Pokok 6.000.000,00(i) Tunjangan Lainnya (jika ada) 2.000.000,00(ii) JKK 0.24% 14.400,00JK 0.3% 18.000,00Penghasilan bruto (kotor) 8.032.400,00Pengurangan  1.(iii) Biaya Jabatan: 5% x 8.032.400,00 = 401.620,00401.620,00 2. Iuran JHT (Jaminan Hari Tua), 2% dari gaji pokok120.000,00 3. (iv) JP (Jaminan Pensiun), 1% dari gaji pokok, jika ada60.000,00   (581.620,00)Penghasilan neto (bersih) sebulan 7.450.780,00   (v) Penghasilan neto setahun 12 x 7.450.780,00 89.409.360,00(vi)Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)54.000.000,00   (54.000.000,00)Penghasilan Kena Pajak Setahun 35.409.360,00(vii)Pembulatan ke bawah 35.409.000,00PPh Terutang (lihatTarif PPh Pasal 21)  5% x 50.000.000,00 1.770.450,00   PPh Pasal 21 Bulan Juli = 1.770.450,00 : 12 147.538,00   

 

maaf kalo salah
semoga membant

12. Contoh soal pph pasal 22 yang dapat di kreditkan


PT ABC mempunyai penghasilan neto dari luar negeri sebwsar Rp20.000.000,00dengan pajak 40% dan penghasilan netodalam negeri sebesar Rp125.000.000,00 . Bila diasumsikan jumlah penghasilan neto sama dengan penghasilan kena pajak maka batas pph yg boleh dikreditkan adalah :
1. PPh yang dibayar diluar negeri adalah 40% xRp20.000.000,00=Rp8.000.000,00
perhitungan proporsi
PPh terutang sebesar 25%
(Rp125.000.000,00+Rp20.000.000,00) = Rp36 250.000,00
sehingga proporsi =(Rp20.000.000,00/Rp125.000.000,00)x Rp36.250.000,00=Rp5.800.000,00

13. sebutkan sifat pemotongan pph pasal 23


sifat dari pemotongan PPh pasal 23 ini adalah tidak final, yang artinya pada akhir tahun pajak, atas PPh Pasal 23 ini bisa dilakukan pengkreditan terhadap PPh yang terutang di akhir tahun Pajak (PPh Pasal 23)


14. Jelaskan tentang contoh perhitungan pph pasal 23


pada tanggal 10 mei 2016, PT.sukses ,membagikan  dividen masing" Rp.10,000,000 dibagikan ke 20 pemegang sahamnya.atas dividen yang dibagikan PT.sukses  wajib memungut pph pasal 23.

pph pasal 23 yang harus dipotong PT.sukses adalah:
 
   =>15% x 10,000,000 =150,000
   =>20 x 150,000 = 3.000.000

 saat terutang:akhir bulan dilakukan yaitu pada tanggal 31 mei 2016
 saat penyetoran:paling lambat 10 juni 2016
 saat pelaporan:paling lambat 2 juni 2016.                  {maaf kalau salah}

15. Apa poin penting yang membedakan antara PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 23?Uraikan!​


Jawaban:

Penjelasan:

PPh pasal 21 merupakan pajak atas penghasilan, berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan pekerjaan, jabatan, jasa, maupun kegitan yang dilakukan oleh orang pribadi dalam negeri. Sedangkan PPh 23 adalah pajak yang dikenakan untuk penghasilan atas modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong pada PPh Pasal 21.

Umumnya penghasilan ini terjadi ketika terdapat transaksi antara pihak yang menerima penghasilan (penjual atau pemberi jasa) dan pemberi penghasilan. Di mana, pihak pemberi penghasilan akan memotong dan melaporkan PPh pasal 23.

Semoga dapat membantu


16. Buatlah 5 contoh soal pajak final pph pasal 21, 22, 23, 24 dll


Tuan cho (K/1) bekerja pada PT. SMent dengan gaji per bulan sebesar Rp. 7.000.000, tunjangan makan Rp. 250.000, dan pajak penghasilan ditanggung oleh pemberi kerja . iuran pensiun dan THT yang dibayarkan tuan cho perbulannya masing-masing sebesar Rp. 150.000 dan Rp. 100.000 berapakah PPH pasal 21 yang ditanggung tuan cho?  






17. Buat contoh perhitungan dari pph pasal 21, 22 dan 23 yang anda ketahui ! sebutkanlah dasar hukumnya !


Contoh perhitungan PPh pada pada pasal 21, 22 dan 23 dapat dilihat pada uraian berikut:

a. Contoh perhitungan PPh pasal 21 :

Meri membuat sebuah jasa perawatan komputer kepada PT sempurna dengan bayaran Rp2.800.000. Meri mempekerjakan karyawan sebanyak 5 orang  dengan sistem pembayaran upah harian masing-masing senilai Rp75.000.

Upah harian yang dibayarkan terhadap 5 orang karyawan selama 3 hari dibayar dengan senilai Rp1.125.000. Disisi lain, Meri juga membeli komponen komputer yang digunakan untuk perawatan senilai Rp 5.550.00. Berdasarkan kasus ini maka PPh nya berdasarkan pasal 21 dihitung sebagai berikut

PPh Pasal 21 yang wajib dipotong PT sempurna untuk penghasilan yang diperoleh Meri adalah senilai:

PPh = 5% x 50% x Rp 1.1200.000 = Rp28.000

Dalam hal Meri yang tidak mempunyai NPWP maka PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh PT sempurna menjadi:

PPh = 120% x 5% x 50% x Rp 1.1200.000 = Rp 336.000

b. Contoh perhitungan PPh pasal 22:

PT Sejahtera yang berlokasi di Jakarta dan menjadi sebuah badan usaha yang berkegiatan menjadi pemasok alat-alat tulis bagi Dinas Kesehatan. Pada tanggal 1 Oktober 2018, PT Sejahtera melakukan penyerahan barang terkena pajak  senilai kontrak Rp110.000.000 yang nilainya ini sudah termasuk PPn. Maka PPh pasal 22 yang wajib dibayar berdasarkan kasus ini adalah

PPh = (100/110) x Rp110.000.000 x1,5% = 1.500.000

c. Contoh perhitungan PPh pasal 23:

Pada tanggal 15 Agustus 2021, PT Bahagia mengumumkan bahwa perusahaannya akan membagikan dividen melalui RUPS dengan proses pembayaran tunai untuk pembayaran deviden kepada PT Maju terus sebesar Rp45.000.000 yang menanamkan modal sebesal 15%. Berdasarkan kasus ini maka PPh pasal 23 yang wajib dibayar adalah

PPh = 15% x Rp45.000.000 = Rp6.750.000

Pembahasan

Pajak Penghasilan atau sering disingkat sebagai PPh merupakan pajak yang ditujukan untuk orang pribadi atau badan untuk penghasilan yang diperoleh atau diterima di suatu tahun pajak. Penghasilan dapat berupa honorarium, hadiah, keuntungan usaha, gaji dan yang lainnya.

Pelajari lebih lanjut

Materi tentang PPh https://brainly.co.id/tugas/245773

#BelajarBersamaBrainly #SPJ


18. Buatlah contoh perhitungan dari PPh pasal 21s, 22 dan 23 yang Anda ketahui! Sebutkanlah dasar hukumnya !


Jawaban:

Berikut adalah contoh perhitungan PPh (Pajak Penghasilan) berdasarkan Pasal 21, 22, dan 23 beserta dasar hukumnya:

1. PPh Pasal 21:

Contoh: Perhitungan PPh Pasal 21 atas penghasilan bruto karyawan dengan tarif 5%.

Dasar Hukum: Pasal 17 UU PPh No. 36 Tahun 2008

Gaji Karyawan: Rp 10.000.000,- per bulan

Perhitungan:

- Penghasilan bruto per bulan: Rp 10.000.000,-

- Pengurangan biaya jabatan (5% dari penghasilan bruto): Rp 500.000,-

- Penghasilan neto setelah pengurangan biaya jabatan: Rp 9.500.000,-

- PPh Pasal 21 (5% dari penghasilan neto): Rp 475.000,-

2. PPh Pasal 22:

Contoh: Perhitungan PPh Pasal 22 atas penghasilan dari penjualan barang kepada pihak ketiga dengan tarif 1%.

Dasar Hukum: Pasal 4(1) UU PPh No. 36 Tahun 2008

Nilai Penjualan Barang: Rp 1.000.000.000,-

Perhitungan:

- Nilai Penjualan Barang: Rp 1.000.000.000,-

- PPh Pasal 22 (1% dari nilai penjualan barang): Rp 10.000.000,-

3. PPh Pasal 23:

Contoh: Perhitungan PPh Pasal 23 atas penghasilan dari bunga deposito dengan tarif 15%.

Dasar Hukum: Pasal 26 UU PPh No. 36 Tahun 2008

Nilai Bunga Deposito: Rp 50.000.000,-

Perhitungan:

- Nilai Bunga Deposito: Rp 50.000.000,-

- PPh Pasal 23 (15% dari nilai bunga deposito): Rp 7.500.000,-

Catatan: Perhitungan PPh sesuai dengan contoh di atas adalah sederhana dan tidak mempertimbangkan aspek-aspek lain seperti pengurangan, penghitungan angsuran, dan ketentuan khusus yang mungkin berlaku. Untuk perhitungan yang lebih akurat, disarankan untuk menggunakan formulir atau aplikasi yang sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Dasar hukum yang disebutkan sebagai acuan utama, namun terdapat ketentuan lebih lanjut yang dapat ditemukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.


19. 7. Jelaskan tentang pph pasal 23 (objek dan tarifnya) 10. Contohkan cara menentukan pph pasal 24 ?


Jawaban:

7. Pajak Penghasilan Pasal 23 mengatur mengenai pajak yang dipotong oleh pemungut pajak dari Wajib Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang dipotong dalam Pajak.

10.Menghitung total penghasilan kena pajak: Penghasilan dalam negeri. Rp400.000.000. ...

Menghitung total PPh terutang: Pajak terhutang 25% x Rp 600.000.000 = ...

Menghitung PPh maksimum yang dapat dikreditkan: (penghasilan Luar Negeri : total penghasilan) x total PPh terutang.


20. Berikan 1 contoh soal dan jawaban tentang PPh badan


Jawaban:

1. Apa yang dimaksud dengan pph badan?

Jawab :

1.Pajak Penghasilan Badan (PPhB) adalah pajak negara yang dikenakan pada setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima oleh Wajib Pajak dari suatu badan usaha, baik berasal dari dalam maupun luar negeri.


21. Siapa sajakah pemotong pph 23?


Jawaban:

Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 23

Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 23Akuntan, Arsitek, Dokter, Notaris, Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT) kecuali PPAT tersebut adalah Camat, pengacara, dan konsultan, yang melakukan pekerjaan bebas; Orang pribadi yang menjalankan usaha yang menyelenggarakan pembukuan.

Jawaban:

arsitek,dokter/doktor,notaris,penjabat

Penjelasan:

semoga membantu ya kak!

foloww auto followback


22. hitunglah pph pasal 23 atas upah​


Penjelasan:

Contoh penghitungan tarif PPh 23 sebesar 2%

Apabila badan usaha tetap A menerima jasa penerjemahan dengan jumlah bruto Rp5.000.000, maka jumlah PPh yang harus dibayarkan adalah: 2% x Rp5.000.000 yaitu Rp100.000.

Contoh penghitungan Tarif PPh 23 sebesar 15%:

Apabila Ani menerima royalti atas hak yang digunakan sebesar Rp10.000.000, maka jumlah PPh yang harus dibayarkan adalah: 15% x Rp10.000.000 = Rp1.500.000


23. Berapakah nilai PPh 23 dari 172000000


172.000.000 x Pph23 = 172.000.000 x 15% = 25.800.000
25.800.000 x 2% = 516.000
total = 26316000

24. Jelaskan tentang pajak penghasilan (PPh) dan beri 1 contoh soal


PPh adalah pajak yang dikenakan kepada perorangan, pengusaha, badan usaha,yang penghasilannya diatas 3juta rupiah

25. Jelaskan Tarif dari PPh Pasal 23 dan sebutkan Jasa - Jasa yang dikenakan PPh Pasal 23 ?


Jawaban:

1.Tarif PPh 23 dikenakan atas nilai Dasar Pengenaan Pajak (DPP) atau jumlah bruto dari penghasilan. Ada dua jenis tarif yang dikenakan pada penghasilan yaitu 15% dan 2%, tergantung dari objek PPh pasal 23 tersebut.

2.Jasa penilai (appraisal)

Jasa aktuaris

Jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan

Jasa hukum

Jasa arsitektur

Jasa perencanaan kota dan arsitektur landscape

Jasa perancang (design)

Jasa pengeboran (drilling) di bidang penambangan minyak dan gas bumi (migas), kecuali yang dilakukan oleh Bentuk Usaha Tetap (BUT)

Jasa penunjang di bidang usaha panas bumi dan penambangan minyak dan gas bumi (migas)

Jasa penambangan dan jasa penunjang selain di bidang usaha panas bumi dan penambangan minyak dan gas bumi (migas)

Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara

Jasa penebangan hutan

Jasa pengolahan limbah

Jasa penyedia tenaga kerja dan/atau tenaga ahli (outsourcing services)

Jasa perantara dan/atau keagenan

Jasa di bidang perdagangan surat-surat berharga, kecuali yang dilakukan oleh Bursa Efek, KSEI dan KPEI

Jasa kustodian/pemyimpanan /penitipan, kecuali yang dilakukan oleh KSEI

Jasa pengisian suara (dubbing) dan/atau sulih suara

Jasa mixing film

Jasa pembuatan saranan promosi film, iklan, poster, photo, slide, klise, banner, pamphlet, baliho dan folder

Jasa sehubungan dengan software atau hardware atau sistem komputer, termasuk perawatan, pemeliharaan dan perbaikan

Jasa pembuatan dan/atau pengelolaan website

Jasa internet termasuk sambungannya

Jasa penyimpanan, pengolahan, dan/atau penyaluran data, informasi, dan/atau program

Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, dan/atau TV kabel, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi

Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, TV kabel, dan/atau bangunan, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi

Jasa perawatan kendaraan dan/atau alat transportasi darat, laut dan udara

Jasa maklon

Jasa penyelidikan dan keamanan

Jasa penyelenggara kegiatan atau event organizer

Jasa penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media masa, media luar ruang atau media lain untuk penyampaian informasi, dan/atau jasa periklanan

Jasa pembasmian hama

Jasa kebersihan atau cleaning service

Jasa sedot septic tank

Jasa pemeliharaan kolam

Jasa katering atau tata boga

Jasa freight forwarding

Jasa logistik

Jasa pengurusan dokumen

Jasa pengepakan

Jasa loading dan unloading

Jasa laboratorium dan/atau pengujian kecuali yang dilakukan oleh lembaga atau insitusi pendidikan dalam rangka penelitian akademis

Jasa pengelolaan parkir

Jasa penyondiran tanah

Jasa penyiapan dan/atau pengolahan lahan

Jasa pembibitan dan/atau penanaman bibit

Jasa pemeliharaan tanaman

Jasa pemanenan

Jasa pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan/atau perhutanan

Jasa dekorasi

Jasa pencetakan/penerbitan

Jasa penerjemahan

Jasa pengangkutan/ekspedisi kecuali yang telah diatur dalam Pasal 15 Undang-Undang Pajak Penghasilan

Jasa pelayanan kepelabuhanan

Jasa pengangkutan melalui jalur pipa

Jasa pengelolaan penitipan anak

Jasa pelatihan dan/atau kursus

Jasa pengiriman dan pengisian uang ke ATM

Jasa sertifikasi

Jasa survey

Jasa tester, dan

Jasa selain jasa-jasa tersebut di atas yang pembayarannya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Tarif PPh 23 dikenakan atas nilai Dasar Pengenaan Pajak (DPP) atau jumlah bruto dari penghasilan. Ada dua jenis tarif yang dikenakan pada penghasilan yaitu 15% dan 2%, tergantung dari objek PPh pasal 23 tersebut

Jasa penilai

Jasa aktuaris.

Jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan.

Jasa hukum.

Jasa arsitektur.

Jasa perencanaan kota dan arsitektur landscape.

Jasa perancang (design)

penjelasan lebih lengkapnya disini:

https://ebupotlearning.com/mengenal-objek-pajak-pph-pasal-23-part-3-jasa-selain-yang-dipotong-pph-pasal-21/


26. Pengertian pph pasal 23 menurut pendapat kalian?


Jawaban:

Pajak Penghasilan Pasal 23 (PPh Pasal 23) adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan atas modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong PPh Pasal 21. ... Pihak pemberi penghasilan (pembeli atau penerima jasa) akan memotong dan melaporkan PPh pasal 23 tersebut kepada


27. contoh pertannyaan dan jawaban pph 25


Jawaban:

hah

Penjelasan:

Ada contoh soalnya?


28. contoh soal dan jawaban perhitungan PPh pasal 21 pegawai tetap​


Contoh soal dan jawaban perhitungan ppH pasal 21 pegawai tetap adalah:

Soal:

Seorang pegawai tetap bernama Anisa memiliki gaji bulanan sebesar Rp10.000.000. Pajak yang harus dipotong adalah sebesar 5% untuk penghasilan di bawah 50 juta. Hitunglah besarnya PPh pasal 21 yang harus dipotong dari gaji Anisa

Jawaban:

PPh pasal 21 yang harus dipotong dari gaji bulanan Anisa sebesar Rp500.000.

Penjelasan dengan langkah-langkah

Berdasarkan soal, gaji bulanan Anisa adalah Rp10.000.000, dan tarif pajak yang harus dipotong adalah sebesar 5%. Oleh karena itu, besarnya PPh pasal 21 yang harus dipotong adalah:

PPh Pasal 21 = Gaji Bulanan x Tarif Pajak

= Rp10.000.000 x 5%

= Rp500.000

Pelajari lebih lanjut Materi tentang pajak PPh https://brainly.co.id/tugas/10195519Materi tentang pajak penghasilan https://brainly.co.id/tugas/26969719Materi tentang perhitungan pajak PPh https://brainly.co.id/tugas/21695866Detail jawaban  

Kelas: 11

Mapel: Ekonomi

Bab: Bab 7 - Perpajakan dalam Pembangunan Ekonomi

Kode: 11.12.7

#TingkatkanPrestasimu #SPJ3


29. contoh soal dan jawaban PPh pasal 21 untuk tenaga kerja lepas harian dan calon pegawai​


Jawaban:

Contoh Soal dan Jawaban PPh Pasal 21 untuk Tenaga Kerja Lepas Harian dan Calon Pegawai:

Soal:

1. Apakah tarif PPh Pasal 21 yang dikenakan kepada tenaga kerja lepas harian?

Jawaban:

a. 10%

b. 15%

c. 20%

d. 25%

Jawaban yang benar: a. 10%

Penjelasan: untuk tenaga kerja lepas harian, tarif PPh Pasal 21 yang dikenakan adalah sebesar 10% dari penghasilan yang diterima.

Soal:

2. Apakah tarif PPh Pasal 21 yang dikenakan kepada calon pegawai?

Jawaban:

a. 5%

b. 10%

c. 15%

d. 20%

Jawaban yang benar: a. 5%

Penjelasan: bagi calon pegawai yang belum memiliki status sebagai pegawai tetap, tarif PPh Pasal 21 yang dikenakan adalah sebesar 5% dari penghasilan yang diterima.


30. Contoh soal menghitung Pph pasal 21


Budi bekerja disebuah perusahaan dengan gaji pokok 6000000 , JHT 2% , JKK 2,5% , tunjangan transport 300000 dibayarkan oleh pemberi kerja . Dan Dana pensiun 25.000 dibayar sendiri oleh WP , hitung PPh pasal 21 .

31. sebutkan beberapa perbedaan antara pph 23 dengan pph 26​


Jawaban:

Pengertian PPh Pasal 23 / Pasal 26

PPh Pasal 23 / Pasal 26 adalah pajak penghasilan yang berasal dari transaksi badan usaha Pengusaha Kena Pajak (PKP) dengan perusahaan terkait jenis transaksi tertentu sesuai ketentuan Undang-undang Pajak Penghasilan (UU PPh).

Pengertian PPh 23

PPh Pasal 23 adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan atas modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan.

Pengertian PPh 26

PPh Pasal 26 adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima wajib pajak luar negeri dari Indonesia selain bentuk usaha tetap (BUT) dari badan pemerintah, subjek pajak dalam negeri, penyelenggaraan kegiatan, BUT, perwakilan perusahaan luar negeri.

Perbedaan PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 26

1. Subjek Pajak

PPh 23:

Sesuai dengan pengertian pajak penghasilan pasal 23, maka yang menjadi subjek atau orang yang dikenakan PPh 23 adalah: Wajib Pajak Dalam Negeri dan BUT.

PPh 26:

Sesuai dengan pengertian pajak penghasilan pasal 26, maka yang menjadi subjek atau orang yang dikenakan PPh 26 adalah: Pengoperasian Usaha di Indonesia, Usaha Asing yang Memperoleh Penghasilan dari Indonesia.

Kesimpulan:

Jadi, pada dasarnya PPh 23 digunakan untuk memotong pajak penghasilan dari objek PPh 23 yang dikenakan pada subjek wajib pajak dalam negeri.

Sedangkan, PPh 26 digunakan untuk memotong pajak penghasilan dari objek PPh 26 yang dikenakan pada subjek atau wajib pajak luar negeri / warga negara asing (WNA) selain BUT.


32. pph pasal 23 diatur dalam?


PPh Pasal 23 adalah peraturan pajak penghasilan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008Tentang Pajak Penghasilan

33. tolong bantu gimana penyelesaian pajak pph pasal 23 . soal no 23-9.


Dalam pembayaran 1,2 M, terdapat pph 23 yang harus dipotong dengan tarif 2%. Hal ini sesuai dengan pasal 23 UU no. 36 tahun 2008 yang mengenakan tarif 2% dari jumlah bruto atas imbalan sehubungan dengan jasa konstruksi.

Maaf jika salah.
Semoga membantu.

34. jelaskan pemotong dari pph pasal 23​


Jawaban:

Pajak Penghasilan Pasal 23 (PPh Pasal 23) adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan atas modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong PPh Pasal 21. ... Pihak pemberi penghasilan (pembeli atau penerima jasa) akan memotong dan melaporkan PPh pasal 23 tersebut kepada kantor pajak.

SEMOGA MEMBANTU:)


35. contoh soal dan jawaban PPh pasal 21 untuk tenaga kerja lepas harian dan calon pegawai​


Jawaban:

contoh soal dan jawaban terkait PPh Pasal 21 untuk tenaga kerja lepas harian dan calon pegawai:

Soal:

1. Bagaimana perbedaan perlakuan PPh Pasal 21 antara tenaga kerja lepas harian dengan calon pegawai?

a. Tenaga kerja lepas harian dan calon pegawai dikenakan tarif PPh yang sama.

b. Tenaga kerja lepas harian dikenakan tarif PPh Pasal 21, sedangkan calon pegawai tidak.

c. Tenaga kerja lepas harian dikenakan tarif PPh Pasal 21 dengan persyaratan tertentu, sedangkan calon pegawai dikenakan tarif PPh Pasal 21 standar.

d. Tenaga kerja lepas harian dan calon pegawai tidak dikenakan tarif PPh Pasal 21.

Jawaban: b. Tenaga kerja lepas harian dikenakan tarif PPh Pasal 21, sedangkan calon pegawai tidak.

Soal:

2. Apakah tenaga kerja lepas harian dan calon pegawai harus melaporkan PPh Pasal 21 secara mandiri ke Direktorat Jenderal Pajak?

a. Ya, keduanya harus melaporkan PPh Pasal 21 sendiri.

b. Tenaga kerja lepas harian harus melaporkan sendiri, sedangkan calon pegawai tidak.

c. Calon pegawai harus melaporkan sendiri, sedangkan tenaga kerja lepas harian dilaporkan oleh tempat kerja.

d. Tidak, keduanya tidak perlu melaporkan PPh Pasal 21 secara mandiri.

Jawaban: a. Ya, keduanya harus melaporkan PPh Pasal 21 sendiri.

Soal:

3. Bagaimana perhitungan PPh Pasal 21 untuk tenaga kerja lepas harian?

a. Tarif PPh Pasal 21 dihitung berdasarkan total penghasilan setahun dikurangi dengan biaya jabatan dan PTKP.

b. Tarif PPh Pasal 21 dihitung berdasarkan total penghasilan setahun dikali tarif PPh Pasal 21.

c. Tarif PPh Pasal 21 dihitung berdasarkan total penghasilan setahun dikurangi dengan tarif PPh Pasal 21.

d. Tarif PPh Pasal 21 dihitung berdasarkan total penghasilan setahun dikali persentase PPh Pasal 21.

Jawaban: a. Tarif PPh Pasal 21 dihitung berdasarkan total penghasilan setahun dikurangi dengan biaya jabatan dan PTKP.

Jawaban:

Soal 1

Gaji harian seorang tenaga kerja lepas harian adalah Rp 150.000. Ia bekerja selama 20 hari dalam satu bulan. Berapa jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong?

Jawaban 1

PPh Pasal 21 = (Gaji harian - PTKP) x Jumlah hari

PPh Pasal 21 = (Rp 150.000 - Rp 4.500.000) x 20

PPh Pasal 21 = (Rp 150.000 - Rp 4.500.000) x 20 = Rp 2.910.000

Soal 2

Seorang calon pegawai memiliki gaji pokok bulanan sebesar Rp 6.000.000. Berapa jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong?

Jawaban 2

PPh Pasal 21 = (Gaji pokok bulanan - PTKP) x 12

PPh Pasal 21 = (Rp 6.000.000 - Rp 54.000.000) x 12

PPh Pasal 21 = (Rp 6.000.000 - Rp 54.000.000) x 12 = Rp 600.000

Soal 3

Gaji harian seorang tenaga kerja lepas harian adalah Rp 200.000. Ia bekerja selama 25 hari dalam satu bulan. Berapa jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong?

Jawaban 3

PPh Pasal 21 = (Gaji harian - PTKP) x Jumlah hari

PPh Pasal 21 = (Rp 200.000 - Rp 4.500.000) x 25

PPh Pasal 21 = (Rp 200.000 - Rp 4.500.000) x 25 = Rp 3.250.000

Soal 4

Seorang calon pegawai memiliki gaji pokok bulanan sebesar Rp 5.500.000. Berapa jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong?

Jawaban 4

PPh Pasal 21 = (Gaji pokok bulanan - PTKP) x 12

PPh Pasal 21 = (Rp 5.500.000 - Rp 54.000.000) x 12

PPh Pasal 21 = (Rp 5.500.000 - Rp 54.000.000) x 12 = Rp 594.000

Soal 5

Gaji harian seorang tenaga kerja lepas harian adalah Rp 180.000. Ia bekerja selama 18 hari dalam satu bulan. Berapa jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong?

Jawaban 5

PPh Pasal 21 = (Gaji harian - PTKP) x Jumlah hari

PPh Pasal 21 = (Rp 180.000 - Rp 4.500.000) x 18

PPh Pasal 21 = (Rp 180.000 - Rp 4.500.000) x 18 = Rp 2.484.000

Jangan Lupa Like, Follow, dan Jadikan Jawaban Tercerdas! Selamat Belajar :)

36. 1.Jelaskan penghasilan yangdikenakan PPh pasal 23!*Jawaban Anda​


Penjelasan:

penghasilan atas jasa usaha dan royalty

Jawaban:

Penghasilan yang dikenakan PPh pasal 23 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan selain yang terpotong PPh pasal 21 dan biasanya dikenakan saat adanya transaksi di antara dua pihak.

semoga membatu.


37. Jelaskan cara menghitung PPh Pasal 23 ?


Jawaban:

Penghitungan PPh Pasal 23 dengan Tarif Pemotongan 2%

1. PT Sejahtera memberikan jasa konsultasi kepada CV Indah pada bulan Agustus 2019 dengan imbalan sebesar Rp20.000.000 tunai.

2. Maka, penghitungan PPh 23 untuk pendapatan ini adalah:

3. 2% x penghasilan bruto.

4. 2% x Rp20.000.000 = Rp400.000

jadikan jawaban tercerdas ya plizzzz aku butuh banget tolong


38. besar pph 23 yang dipotong atas hadiah yang telah diptong pph 21 adalah


2 pph kali dikurang aja



39. sebbutkan wajib pajak pph pasal 23


wajib pajak diri sendiri
wajib pajak ketika sudah menikah
wajib pajak sudah menikah dan memiliki anak

Penghasilan yang bersal dari modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah di potong pph pasal2. PPhpasal 23 ini di kalangan wajib pajak merupakan salah satu jenis withhooldingtax(potongan atau pemugutan) pajak penghasilan.


40. Jelaskan Objek dan Bukan Objek dalam PPh Pasal 23 ?


Jawaban:

Objek PPh Pasal 23

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan, PPh Pasal 23 adalah pajak atas penghasilan dari penyerahan jasa, modal, atau hadiah dan penghargaan selain yang telah dipotong PPh Pasal 21.

Yang bukan merupakan objek PPh Pasal 23/26 adalah :

1. penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bank;

2. sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan dengan sewa guna usaha dengan hak opsi;

jadikan jawaban tercerdas ya plizzzz aku butuh banget tolong


Video Terkait

Kategori ekonomi