Contoh Soal Piutang Tak Tertagih Beserta Jawabannya

Contoh Soal Piutang Tak Tertagih Beserta Jawabannya

Contoh hitungan beseta jawaban yentang piutang tak tertagih

Daftar Isi

1. Contoh hitungan beseta jawaban yentang piutang tak tertagih


PIUTANG TAK TERTAGIH

★ METODE LANGSUNG

pada 31 Desember 2018 terdapat saldo piutang Rp 100.000.000. data penyesuaian menyebutkan bahwa seorang debitur jatuh pailit, piutang sebesar Rp 500.000 harus dihapuskan.

jurnal penyesuaian :

beban kerugian piutang 500.000 (d)

piutang usaha/dagang 500.000 (k)

★ METODE TAK LANGSUNG

pada 31 Desember 2018 terdapat saldo piutang Rp 100.000.000. data penyesuaian menyebutkan bahwa kerugian piutang ditaksir 1% dari saldo piutang usaha/dagang

jurnal penyesuaian :

beban kerugian piutang 1.000.000 (d)

cadangan kerugian piutang 1.000.000 (d)

cara pengerjaan :

= piutang × taksiran kerugian piutang

= Rp 100.000.000 × 1%

= Rp 1.000.000


2. Hitung saldo baru nya piutang tak tertagih beban piutang tertagih.


Jawaban:

Saldo baru piutang tak tertagih adalah jumlah yang masih harus dibayar setelah pengurangan dari jumlah pembayaran yang telah diterima. Jadi, jika jumlah piutang tak tertagih awal adalah $100 dan Anda menerima pembayaran sebesar $50, maka saldo baru piutang tak tertagih adalah $50.

Beban piutang tertagih adalah biaya yang dikeluarkan untuk menagih piutang tertagih. Jadi, jika biaya menagih piutang tertagih adalah $10, maka saldo baru piutang tertagih adalah $90.


3. Jumlah piutang PT Rakasa adalah Rp400.000.000,00 dan cadangan kerugian piutang yangditetapkan perusahaan Rp4.500.000,00. Jika di akhir periode cadangan kerugian piutang dinaikkanmenjadi 3%, maka jurnal penyesuaiannya adalah ....a. kerugian piutang tak tertagih Rp4.500.000,00cadangan kerugian piutangRp4.500.000,00b. kerugian piutang tak tertagih Rp5.000.000,00cadangan kerugian piutangRp5.000.000,00C. kerugian piutang tak tertagih Rp7.500.000,00cadangan kerugian piutangRp7.500.000,00d. kerugian piutang tak tertagih Rp11.000.000 00cadangan kerugian piutangRp 11.000.000,00e. kerugian piutang tak tertagih Rp 12.000.000,00cadangan kerugian piutangRp12.000.000,00beserta cara mengerjakannya​


Jurnal penyesuaian :

Beban Kerugian Piutang

Cadangan Kerugian Piutang

Cara mengerjakan:

a. 3% x 4.500.000 = 135.000

b. 3% x 5.000.000 = 150.000

c. 3% x 7.500.000 = 225.000

d. 3% x 11.000.000 = 330.000

e. 3% x 12.000.000 = 360.000


4. Kegunaan taksiran piutang tak tertagih


Jawaban:

Setiap perusahaan sebaiknya melakukan prediksi terhadap jumlah piutang yang mungkin tidak tertagih. Piutang yang tidak tertagih diakui sebagai kerugian piutang yang harus ditentukan besarnya piutang dalam bentuk cadangan penghapusan piutang (Allowance for Bad Debt).

Penjelasan:

beri saya poin!!


5. 4. Pada akhir tahun berjalan piutang usaha memiliki saldo Rp 1.400.000.000, penyisihan piutang tak tertagih memiliki saldo kredit Rp 7.000.000 dan penjualan bersih untuk tahun tersebut Rp 6.400.000.000. dengan menggunakan metode penentuan umur piutang, saldo penyisihan piutang tak tertagih diestimasi Rp 36.500.000 a. Hitunglah jumlah ayat jurnal penyesuaian untuk piutang tak tertagih b. Hitunglah saldo yang disesuaikan untuk piutang usaha, penyisihan piutang tak tertagih, dan beban piutang tak tertagih Hitunglah nilai realisasi bersih piutang usaha. C.​


Jawaban:

Penjelasan:

a. Untuk menghitung jumlah ayat jurnal penyesuaian untuk piutang tak tertagih, Anda perlu menghitung selisih antara saldo penyisihan piutang tak tertagih yang ada dengan saldo yang diestimasi. Dalam hal ini:

Saldo penyisihan piutang tak tertagih yang ada = Rp 7.000.000

Saldo penyisihan piutang tak tertagih yang diestimasi = Rp 36.500.000

Jadi, jumlah ayat jurnal penyesuaian untuk piutang tak tertagih adalah selisih di atas, yaitu:

Jumlah Ayat Jurnal Penyesuaian = Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih yang Diestimasi - Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih yang Ada

Jumlah Ayat Jurnal Penyesuaian = Rp 36.500.000 - Rp 7.000.000

Jumlah Ayat Jurnal Penyesuaian = Rp 29.500.000

Jadi, jumlah ayat jurnal penyesuaian untuk piutang tak tertagih adalah Rp 29.500.000.

b. Untuk menghitung saldo yang disesuaikan untuk piutang usaha, penyisihan piutang tak tertagih, dan beban piutang tak tertagih, kita perlu memperhitungkan saldo awal piutang tak tertagih dan jumlah ayat jurnal penyesuaian yang telah dihitung sebelumnya.

Saldo awal piutang tak tertagih = Rp 7.000.000

Jumlah ayat jurnal penyesuaian untuk piutang tak tertagih = Rp 29.500.000

Saldo penyisihan piutang tak tertagih yang disesuaikan = Saldo awal + Jumlah ayat jurnal penyesuaian

Saldo penyisihan piutang tak tertagih yang disesuaikan = Rp 7.000.000 + Rp 29.500.000

Saldo penyisihan piutang tak tertagih yang disesuaikan = Rp 36.500.000

Selanjutnya, kita dapat menghitung saldo piutang usaha yang disesuaikan dengan mengurangkan saldo penyisihan piutang tak tertagih yang disesuaikan dari saldo piutang usaha yang ada:

Saldo piutang usaha yang ada = Rp 1.400.000.000

Saldo piutang usaha yang disesuaikan = Saldo piutang usaha yang ada - Saldo penyisihan piutang tak tertagih yang disesuaikan

Saldo piutang usaha yang disesuaikan = Rp 1.400.000.000 - Rp 36.500.000

Saldo piutang usaha yang disesuaikan = Rp 1.363.500.000

Selanjutnya, kita dapat menghitung beban piutang tak tertagih dengan mengurangkan saldo penyisihan piutang tak tertagih yang disesuaikan dari saldo penyisihan piutang tak tertagih yang ada:

Saldo penyisihan piutang tak tertagih yang ada = Rp 7.000.000

Beban piutang tak tertagih = Saldo penyisihan piutang tak tertagih yang ada - Saldo penyisihan piutang tak tertagih yang disesuaikan

Beban piutang tak tertagih = Rp 7.000.000 - Rp 36.500.000

Beban piutang tak tertagih = Rp -29.500.000 (penurunan beban)

Jadi, saldo yang disesuaikan untuk piutang usaha adalah Rp 1.363.500.000, saldo penyisihan piutang tak tertagih yang disesuaikan adalah Rp 36.500.000, dan beban piutang tak tertagih mengalami penurunan sebesar Rp 29.500.000.

Nilai realisasi bersih piutang usaha adalah saldo piutang usaha yang disesuaikan dikurangi dengan saldo penyisihan piutang tak tertagih yang disesuaikan:

Nilai Realisasi Bersih Piutang Usaha = Saldo piutang usaha yang disesuaikan - Saldo penyisihan piutang tak tertagih yang disesuaikan

Nilai Realisasi Bersih Piutang Usaha = Rp 1.363.500.000 - Rp 36.500.000

Nilai Realisasi Bersih Piutang Usaha = Rp 1.327.000.000

Jadi, nilai realisasi bersih piutang usaha adalah Rp 1.327.000.000.


6. Buatlah jurnal penyesuaian untuk piutang tak tertagih pada tanggal 31 Desember 2015 dengan asumsi bahwa saldo sebelum penyesuaian dalam cadangan piutang tak tertagih adalah debit sebesar Rp800.000 dan daftar umum umur piutang piutang kan bahwa jumlah taksiran piutang tak tertagih akan menjadi 31600​


metode tidak langsung
beban kerugian piutang tak tertagih 800000 (D)
cadangan kerugian piutang 800000

metode langsung
Beban kerugian piutang tak tertagih 800000 (D)
piutang dagang 800000(k)

7. bagaimana perusahaan melaporkan piutang yang diperkirakan tidak akan tertagih? Pliss jawab


ada dua basis penghitungan kerugian piutang, yakni dengan percentage of sales(penjualan) dan percentage of receivable(piutang dagang),biasanya diambil beberapa persen. dan di catat waktu akhir periode (tanggal 31 Desember) pada jurnal penyesuaian.

Pada buku besar PT Pyo Joon Mold Indonesia tanggal 31 Desember 2011, terdapat akun sebagai berikut:
112      Piutang dagang          250.000.000
112.1   Cadangan Kerugian piutang, saldo kredit   2.000.000

contoh soal :
Taksiran kerugian piutang ditetapkan sebesar 2% dari saldo piutang pada tanggal 31 desember 2011. hitunglah berapa besarnya cadangan kerugian piutang dan jurnal penyesuaiannya!
jawaban :
Berdasarkan data tersebut, besarnya cadangan kerugian piutang yaitu:
Taksiran kerugian piutang 2% x 250.000.000          =   5000.000
Saldo kredit akun cadangan kerugian piutang            =   2000.000 -
Kerugian piutang yang menjadi beban tahun 2011    =   3000.000

Jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 desember 2011 adalah:
Beban Kerugian Piutang        3.000.000
      Cadangan Kerugian Piutang        3000.000
(atau)
Bad Debt Expense                 3.000.000
      Allowance for Doubtful Debt        3.000.000

8. Piutang atau tagihan yangtimbul dari penjualan barangdan jasa secara tertulis,disertai dengan janji tertulisdisebut....​


Jawaban:

Piutang wesel

Penjelasan:

karen piutang wesel mempunyai kekuatan hukum yang lebih mengikat karena disertai janji tertulis berupa surat wesel atau surat promes.


9. 2. Apa perbedaan antara beban piutang tak tertagih dan penghapusan piutang tak tertagih bagi suatu perusahaan yang menggunakan metode penyisihan untuk mencatat piutang tak tertagih. Jelaskan mengapa hal itu diaudit dengan cara yang sama sekali berbeda.


Jawaban:

pitung

Penjelasan:

bedanya tanyabbm orang sama orang


10. Ada tiga pendekatan dalam menentukan besarnya piutang tidak tertagih. Jelaskan dan berikan contohnya.


Setau saya hanya dua. Yakni :

1. Pendekatan Laporan Laba/Rugi

Pendekatan ini menggunakan presentase tertentu dari total penjualan untuk menentukan besarnya kerugian piutang dalam periode yang sama dengan penjualannya.

Contoh Akun Jurnalnya :

Bad Debt Expense (D) ; Allowance for Doubtful Debt (K)

2. Pendekatan Neraca

Pendekatan ini menggunakan presentase tertentu dari total piutang untuk menentukan besarnya cadangan kerugian piutang dalam periode yang sama dengan piutangnya. Sedangkan kerugian piutangnya sendiri dihitung dari selisih cadangan kerugian akhir periode.

Contoh Akun Jurnalnya :

a. Bila saldo cadangan lebih besar dari saldo piutangnya :

Bad Debt Expense (D) ; Allowance for Doubtful Debt (K)

b. Bila saldo cadangan sekarang lebih kecil dari saldo cadangan yang ada :

Allowance for Doubtful Debt (D) ; Bad Debt Expense (K)


11. mengapa sebuah perusahaan harus mencadangkan piutang tak tertagih dan siapa yg berhak menghapus piutang​


Jawaban:

Penghapusan piutang adalah suatu kerugian yang timbul karena adanya piutang yang tak tertagih oleh perusahaan. Piutang kurang terjamin pelunasannya, karena tidak dibuat dalam suatu perjanjian khusus seperti yang diatur oleh peraturan hukum. Oleh sebab itu, maka piutang inilah yang biasanya mengandung penghapusan piutang (bad debt). Adakalanya telah dapat dipastikan bahwa piutang kepada seorang pelanggan tertentu tidak akan dapat ditagih. Sebabnya macam-macam, yaitu karena pelanggan yang bersangkutan telah dinyatakan pailit, bangkrut, meninggal dunia, atau lari ke luar negri.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan piutang usaha suatu perusahaan tidak tertagih, baik dari segi pemilik piutang maupun dari segi pihak yang berutang. Salah satu penyebab tidak tetagihnya suatu piutang usaha dari segi pemilik piutang usaha adalah karena kurangnya usaha penagihan, kurangnya kontrol dari pemberi piutang, kurangnya seleksi dalam pemberian kredit, sedangkan dari segi pihak yang berutang penyebabnya bisa bermacam-macam, misalnya pihak yang berutang tiba-tiba mengalami kesulitan keuangan, kebangkrutan usaha. Perusahaan yang sebagian besar atau bahkan seluruh pembayarannya dilakukan secara kredit perlu selalu mewaspadai akan adanya resiko tidak tertagih piutang usahanya. Setiap perusahaan, biasanya mempunyai kebijakan tertentu sehubungan dengan keputusan mempertahankan atau menghapuskan sejumlah piutang usaha yang diragukan ketertagihannya. Biasanya kriteria yang digunakan untuk menentukan sejumlah piutang usaha sebagai piutang tak tertagih adalah jika piutang tersebut sudah jauh melewati tanggal jatuh tempo dan segala upaya penagihan sudah dilakukan tetapi tidak bisa tertagih atau jika si pembeli benar-benar sudah tidak mampu membayar utangnya atau perusahaan tersebut memiliki piutang di perusahaan lain tetapi perusahaan lain juga belum bisa membayar piutangnya sehingga perusahaan tersebut menunggu piutangnya dibayar oleh pihak lain, dan jika piutangnya dibayar oleh pihak lain maka perusahaan tersebut akan membayar piutangnya kepada perusahaan yang bersangkutan.

Untuk itu membukukan penghapusan piutang, dikenal dua metode, yaitu :

Metode Langsung (Direct Write Off Method)

Menurut metode ini, pembukuan penghapusan piutang baru akan dilakukan pada saat suatu piutang benar-benar dinyatakan tidak tertagih oleh perusahaan. Pada saat itulah diadakan pencatatan kerugian tersebut kedalam perkiraan penghapusan piutang disebalah debit, serta mengkreditkan perkiraaan piutang dalam jumlah yang sama, guna mengeluarkan piutang yang tidak tertagih itu dari catatan. (M. Munandar : 2006 : 77)

Metode Cadangan (Allowance Method)

Menurut metode ini, setiap akhir periode perusahaan perlu mengadakan penaksiran tentang besarnya piutang yang kira-kira tidak tertagih. Pada saat ini jumlah yang diperkirakan tidak tertagih tersebut dianggap dan dicatat sebagi kerugian, dengan cara mendebitkannya kedalam perkiraan penghapusan piutang. Tetapi pada saat ini jumlah piutang yang diduga tidak tertagih tersebut belum dikeluarkan dari perkiraan piutang, melainkan baru dianggap dan dicatat sebagai cadangan piutang yang sekiranya tidak tertagih. Pencadangan ini dilakukan dengan membukukannya ke dalam perkiraan cadangan penghapusan piutang (Allowance For Bad Debt) disebelah kredit.

Bilamana pada sesuatu waktu nanti, piutang yang dicadangkan tidak tertagih itu benar-benar dinyatakan tidak tertagih, maka jumlah tersebut harus dikeluarkan dari catatan perkiraan cadangan penghapusan piutang, karena status cadangan telah berubah menjadi suatu kepastian, yakni dipastikan tidak tertagih lagi. Dengan demikian perkiraan cadangan penghapusan piutang harus didebitkan sebesar piutang yang dinytakan tidak tertagih tersebut. Di samping itu, dengan dipastikannya bahwa piutang yang bersangkutan tidak akan tertagih, maka jumlah tersebut harus pula dikeluarkan dari catatan perkiraan piutang, dengan cara mengkreditkannya sebesar jumlah tersebut. (M. Munandar : 2006 : 77)

Bila pengahapusan piutang tak tertagih naik maka nilai piutang akan berkurang, sebaliknya jika penghapusan tak tertagih turun maka nilai piutang akan naik, penghapusan piutang tak tertagih ini biasanya oleh pihak perusahaan ditetapkan persentase tertentu dari piutangnya. nilai piutang yang dihapusakan karena tidak tertagih, yang disajikan dalam neraca dipengaruhi oleh dua metode yaitu, metode penghapusan langsung dan metode penyisihan. Yang mungkin akan menghasilkan nilai piutang yang berbeda jika digunakan kedua metode tersebut

Penjelasan:

mudah-mudahan di jadikan jawaban terbaik


12. Bagaimana cara menentukan besaran cadangan piutang tak tertagih dan apa manfaat pembuatan cadangan piutang tak tertagih bagi perusahaan?


MEMBANTU PERUSAHAAN UNTUK LEBIH KAYA LAGI


13. Bagaimana menangani persoalan piutang usaha angsuran yang tidak dapat tertagih, pertukaran, dan pemilikkan kembali barang angsuran?


Jawaban:

gak tau ya maaf karena saya menjawab seperti ini ya


14. Wilton Inc memiliki penjualan netto pada tahun 2010 sebesar Rp1.400.000 pada tanggal 31 Desember 2010 sebelum jurnal penyesuaian beberapa saldo pada akunnya adalah piutang sebesar Rp250.000 Debit dan penyisihan piutang tidak tertagih 2400 kredit jika Wilton memperkirakan bahwa 2% dari penjualan neto tidak akan tertagih. A. daripada memperkirakan piutang tidak tertagih sebesar 2% dari penjualan neto asumsikan bahwa 10% dari piutang tidak akan dapat tertagih buatlah jurnal untuk mencatat beban piutang tidak tertagih. B. daripada memperkirakan piutang tidak tertagih sebesar 2% dari penjualan neto asumsikan menyiapkan daftar umur yang memperkirakan jumlah piutang tidak tertagih senilai 24.600 buatlah jurnal untuk mencatat beban piutang tidak tertagih​


Jawaban:

A. Jurnal untuk mencatat beban piutang tidak tertagih dengan asumsi 10% dari piutang tidak akan dapat tertagih adalah:

Beban Piutang Tidak Tertagih 25.000

Piutang Tidak Tertagih 25.000

Penjelasan:

Dalam hal ini, kita mengasumsikan bahwa 10% dari piutang tidak akan dapat tertagih, dan jumlah piutang pada tanggal 31 Desember sebesar Rp250.000. Oleh karena itu, kita harus mengalokasikan beban piutang tidak tertagih sebesar 10% x Rp250.000 = Rp25.000.

B. Jurnal untuk mencatat beban piutang tidak tertagih dengan menggunakan daftar umur piutang senilai Rp24.600 adalah:

Beban Piutang Tidak Tertagih 24.600

Piutang Tidak Tertagih 24.600

Penjelasan:

Dalam hal ini, kita telah menyiapkan daftar umur piutang senilai Rp24.600 yang tidak akan dapat tertagih. Oleh karena itu, kita dapat mencatat beban piutang tidak tertagih sebesar jumlah tersebut.


15. jelaskan tentang piutang tak tertagih dan piutang wesel?


piutang yg tak tertagih adalah piutang yg tidak dapat dilunasi oleh debitur karena usahanya mengalami masalah sampai jatuh pailit.
piutang wesel berupa surat perjanjian dengan orang yg bersangkutan untuk membayar sejumlah uang yang telah disepakati bersama, biasanya piutang wesel berjangka 30, 60 dan paling lama sampai 60 hari. makanya piutang wesel termasuk aset lancar

16. piutang yang tidak tertagih merupakan risiko


resiko debetur(orang yang memberi hutang)

17. 22.“Formulir yang menyajikan jumlah kewajiban debitor pada tanggal tertentu dan disertai dengan rinciannya”merupakan pengertian dari...... * A.Kerugian piutang tak tertagih B.Biaya penghapusan piutang C.Metode tidak langsung D.Konfirmasi piutang E.Metodelangsung


Jawaban:

A.Kerugian piutang tak tertagih

Penjelasan:

semoga membantu


18. bagaimana hubungan piutang tak tertagih dengan penilaian piutang. tolong yaa​


Jawaban:

bahwa piutang antara lain merupakan semua tuntutan terhadap langganan baik berbentuk perkiraan uang, barang maupun jasa dan segala bentuk perkiraan seperti transaksi.

Penjelasan:

Oleh Soemarso (2002, 338) piutang mengandung arti: “piutang adalah hak klaim terhadap seseorang atau perusahaan lain, menuntut pembayaran dalam bentuk uang atau penyerahan aktiva atau jasa lain kepada pihak dengan siapa ia berpiutang”. Piutang timbul karena penjualan produk atau penyerahan jasa dalam rangka kegiatan usaha normal perusahaan.

Semoga membantu:)


19. Piutang perusahaan sebesar 20 juta ditetapkan tidak dapat ditagih oleh perusahaan. Perusahaan lantas menghapus piutang tersebut dari catatan dengan cara... a.beban piutang tak tertagih di debit, piutang dagang di kredit sebesar 20 juta b. penyisihan piutang tak tertagih di debit, piutang dagang di kredit sebesar 20 juta c. wesel tagih di debit, piutang dagang di kredit sebesar 20 juta d. beban piutang tak tertagih di debit, kas di kredit sebesar 20 juta


Jawaban:

d.bebanpiutang tak tertagih didebit


20. bagaimana suatu tagihan piutang dapat timbul?


ketika suatu perusahan sudah memberikan pelayanan dan dibayar secara kredit

21. 1. jelaskan yang dimaksud penagihan pasif dan penagihan aktif beserta contohnya


Penagihan pajak pasif dilakukan dengan menggunakan Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), Surat Keputusan Pembetulan yang menyebabkan pajak terutang menjadi lebih besar, Surat Keputusan Keberatan yang menyebabkan pajak terutang menjadi lebih besar, Surat Keputusan Banding yang menyebabkan pajak terutang menjadi lebih besar. Jika dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari tidak dilunasi, maka 7 (tujuh) hari setelah jatuh tempo akan diikuti dengan penagihan pajak secara aktif yang dimulai dengan menerbitkan surat teguran.Berhubungan dengan penagihan pajak kah??

Penagihan pasif => penagihan terhadap sesuatu hanya dgn diberitahu / dilayangkan surat pengingat kepada wajib bayar. Contohnya dlm hal perpajakan penagihan utang pajak kepada wajib pajak, peran fiskus / pemerintah hanya mengingatkan dgn memberi surat tagihan pajak (STP) atau SKP (baik lebih bayar, mapun kurang bayar).

Penagihan aktif => penagihan aktif, adalah tindak lanjut dari penagihan pasif itu sendiri, kalau penagihan pasif tsb diabaikan / tdk diindahkan oleh wajib bayar maka akan dilakukan penagihan aktif. Contohnya seperti yg tadi, jika wajib pajak tdk melakukan pembayaran sesuai jangka waktu yg ada di STP /SKP maka fiskus akan menindaklanjuti dng memberi surat peringatan berupa surat teguran, kalau masih belum bayar akan diberi sanksi adanya penyitaan barang bahkan pelelangan barang milik wajib pajak tsb.

Good Luck! :D

22. Piutang tak tertagih termasuk asset apa


Jawaban:

Termasuk aktiva lancar

Jawaban:

piutang tak tertagih termasuk kedalam pengurang pada akun aset dan saldo normalnya adalah debit.


23. piutang usaha 900.000 yang tidak dapat di tagih 3% dari total piutang usaha​


27000

Penjelasan:

900.000/100=9000x3=27000


24. Contoh Soal essay dan jawaban tentang piutang wasel​


Jawaban:

wasel tidak berbunga wasel yg pada saat jatuh tempo di bayar sebesar atau sesuai dg nilai nominalnya


25. dalam perusahaan yang menagih piutang melalui collector, jelaskan apa yang dilakukan bagian penagihan untuk mengetahui piutang yang dapat ditagih dan debitor yang belum membayar


Rentenir jawabannya kalo gak salah

26. ada kalanya perusahaan mendapati piutang tidak tertagih resiko tidak tertagihnya piutang diperlukan sebagai beban disebut


beban kerugian piutang/beban piutang tak tertagih (bad debt expense)

27. Pada akhir fiskal, sebelum akun akun disesuaika, piutang usaha memiloki salso 200.000 dan penyisihan piutang tak tertagih memilki saldo kredit 2.500. Jika estimasi piutang tak tertagih yang ditentukam menurut umur piutang adalah 8.500, maka jumlah benan piutang tak tertagih adalah


kerugian piutang = 8500-2500 = 6000

28. Perusahaan menggunakan metode langsung (direct write off method) dalam penghapusan piutang. Bila terdapat debitur yang tidak dapat melunasi utangnya karena jatuh pailit akan dicatat ke akun..a. debit cadangan penyisihan piutang tidak tertagihb. kredit cadangan penyisihan piutang tak tertagihc. debit piutang usahad. debit beban kerugian piutang tak tertagihe. kredit beban kerugian piutang tak tertagih​


Jawaban:

a. debit cadangan penyisihan piutang tidak tertagih atau d. debit beban kerugian piutang tak tertagih


29. beban pitang tak tertagih diakui pada saat penghapusan piutang benar-benar terjadi pencatatan piutang tak tertagih menggunakan metode?


fluktuasi kayaknya
aku lupa

30. 13. Jumlah piutang PT Rakasa adalah Rp400.000.000,00 dan cadangan kerugian piutang yangditetapkan perusahaan Rp4.500.000,00. Jika di akhir periode cadangan kerugian piutang dinaikkanmenjadi 3%, maka jurnal penyesuaiannya adalah ....a. kerugian piutang tak tertagih Rp4.500.000,00cadangan kerugian piutangRp4.500.000,00b. kerugian piutang tak tertagih Rp5.000.000,00cadangan kerugian piutangRp5.000.000,00c. kerugian piutang tak tertagih Rp7.500.000,00cadangan kerugian piutangRp7.500.000,00d. kerugian piutang tak tertagih Rp11.000.000 00cadangan kerugian piutangRp11.000.000,00e. kerugian piutang tak tertagih Rp 12.000.000,00cadangan kerugian piutangRp 12.000.000,00ILHARorconto​


Jawaban:

C. kerugian piutang tak tertagih Rp.7.500.000.00 cadangan kerugian piutang Rp.7.500.000.00


31. Saldo piutang 12.350.000 kerugian piutang tak tertagih ditaksir 1% dari saldo piutang dagang ​


Jawaban:

Saldo kerugian piutang adalah Rp. 123.500

Penjelasan:

Materi : Akuntansi Menengah - Piutang

Analisa :

Diketahui saldo piutang sebesar 12.350.000, kerugian piutang tak tertagih ditaksir 1% dari saldo piutang dagang, sehingga kita hitung jumlah kerugian piutang tak tertagih yakni :

1% x 12.350.000 = 123.500

Sehingga saldo kerugian piutang tak tertagih sebesar Rp. 123.500

Lalu, jurnalnya adalah :

(D) Beban Kerugian Piutang      123.500

(K) Cadangan Kerugian Piutang                 123.500

Di buku besar, akun beban kerugian piutang akan bertambah sebesar Rp. 123.500 di debet, sedangkan akun cadangan kerugian piutang akan bertambah sebesar Rp. 123.500 di kredit.

Rujukan : Intermediate Accounting 3th IFRS edition (2018), Weygandt, Kieso, Warfield. Wiley.

Selamat belajar ! Semoga sukses !


32. .Saldo piutang dan saldo penyisihan piutang tak tertagih pada 1 Januari 2017 sebagai berikut: Piutang Usaha Rp. 5.000.000 Penyisihan piutang tak tertagih Rp. 400.000 Piutang yang dihapuskan selama tahun 2017 sebesar Rp. 500.000 dan estimasi piutang yang tak tertagih pada 31 Desember 2017 1% dari saldo piutang pada akhir tahun 2017.


Jawaban:

jawaban telah terlampir


33. Sebutkan prosedur penagihan piutang?​


Jawaban:

Bantu SUbs Channel Youtube Math TV ya

Penjelasan:

Berikut adalah prosedur umum penagihan piutang:

1. Identifikasi piutang: Identifikasi semua piutang yang belum dibayar oleh pelanggan atau klien.

2. Verifikasi piutang: Pastikan bahwa jumlah piutang yang tercatat adalah benar dan sesuai dengan catatan keuangan perusahaan.

3. Penagihan awal: Kirimkan pemberitahuan awal kepada pelanggan yang belum membayar piutangnya. Pemberitahuan ini dapat berupa surat atau email yang menjelaskan jumlah piutang, tanggal jatuh tempo, dan instruksi pembayaran.

4. Kontak pelanggan: Jika pelanggan tidak merespons atau tidak membayar setelah pemberitahuan awal, hubungi pelanggan secara langsung melalui telepon atau kunjungan langsung. Diskusikan masalah pembayaran dan cari solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.

5. Pengiriman surat peringatan: Jika pelanggan masih tidak membayar setelah kontak langsung, kirimkan surat peringatan yang lebih serius. Surat ini harus mencantumkan konsekuensi jika pelanggan tidak segera membayar, seperti penalti atau tindakan hukum.

6. Negosiasi pembayaran: Jika pelanggan mengajukan alasan atau kesulitan dalam membayar piutang, lakukan negosiasi untuk menemukan solusi yang memuaskan kedua belah pihak. Misalnya, pelanggan dapat mengajukan pembayaran dalam bentuk angsuran atau penundaan jangka waktu pembayaran.

7. Tindakan hukum: Jika negosiasi tidak berhasil dan pelanggan masih tidak membayar, pertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum. Misalnya, ajukan gugatan ke pengadilan atau gunakan jasa kolektor piutang profesional.

8. Pemantauan pembayaran: Setelah pelanggan membayar piutang, perusahaan harus memantau pembayaran yang dilakukan secara teratur. Pastikan bahwa semua pembayaran dicatat dengan benar dan diproses sesuai prosedur akuntansi yang berlaku.

9. Pelaporan piutang: Selama proses penagihan piutang, perusahaan harus terus memantau dan melaporkan status piutang kepada manajemen atau pemilik perusahaan. Ini akan membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat terkait dengan piutang yang belum dibayar.

Perlu diingat bahwa prosedur penagihan piutang dapat bervariasi tergantung pada kebijakan dan sistem yang diterapkan oleh perusahaan.


34. 3. sebutkan unit organisasi yang terlibat dalam aktivitas penagihan piutang, Jelaskan! kegiatan bagian dibawah ini: a. bagian piutang b. bagian penagihan c. bagian kasa 4. dalam hubungan dengan penagihan piutang, jelaskan! fungsi pernyataan piutang


3) C. Bagian Kasa
4) Fungsi penagihan
Fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan penagihan kepada para debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang yang ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi dan fungsi ini berada di tangan bagian penagihan.

35. Metode analisis piutang. Pada akhir tahun berjalan. Piutang Usaha memiliki saldo sebesar Rp685.000.000, Penyisihan Piutang Tak Tertagih memiliki saldo kredit sebesar Rp9.000.000; dan penjualan bersih untuk tahun tersebut berjumlah Rp7.400.000.000. Dengan menggunakan metode umur piutang, saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih adalah sebesar Rp50.000.000. Hitunglah (1) jumlah ayat jurnal penyesuaian untuk piutang tak tertagih; (2) saldo yang disesuaikan untuk Piutang Usaha, Penyisihan Piutang Tak Tertagih, dan Beban Piutang Tak Tertagih; dan (c) nilai realisasi bersih dari piutang usaha.


Jawaban:

(1) jumlah ayat jurnal penyesuaian untuk piutang tak tertagih adalah Debit Beban Piutang Tak Tertagih sebesar Rp32.200.000 dan Kredit Penyisihan Piutang Tak Tertagih sebesar Rp32.200.000; (2) saldo yang disesuaikan adalah Piutang Usaha sebesar Rp685.000.000, Penyisihan Piutang Tak Tertagih sebesar Rp17.800.000 (karena seharusnya saldo yang disesuaikan adalah negatif), dan Beban Piutang Tak Tertagih sebesar Rp32.200.000; dan (3) nilai realisasi bersih dari piutang usaha adalah Rp717.200.000.

Penjelasan:

Untuk menghitung jumlah ayat jurnal penyesuaian dan saldo yang disesuaikan untuk Piutang Usaha, Penyisihan Piutang Tak Tertagih, dan Beban Piutang Tak Tertagih, kita akan menggunakan metode umur piutang. Metode ini digunakan untuk menilai piutang yang tidak tertagih dengan memperhitungkan tingkat kerugian yang diharapkan.

1. Hitung Tingkat Kerugian yang Diharapkan:

Tingkat kerugian yang diharapkan (expected loss rate) adalah perbandingan antara piutang tak tertagih dengan penjualan bersih. Dalam hal ini, tingkat kerugian yang diharapkan adalah:

Tingkat Kerugian yang Diharapkan = (Penyisihan Piutang Tak Tertagih Awal Tahun / Penjualan Bersih) x 100%

Tingkat Kerugian yang Diharapkan = (Rp9.000.000 / Rp7.400.000.000) x 100% = 0,12%

2. Hitung Jumlah Piutang yang Tak Tertagih yang Diestimasi:

Jumlah piutang tak tertagih yang diestimasi (estimated uncollectible accounts) adalah perbandingan antara Piutang Usaha dengan tingkat kerugian yang diharapkan:

Jumlah Piutang yang Tak Tertagih yang Diestimasi = Piutang Usaha x Tingkat Kerugian yang Diharapkan

Jumlah Piutang yang Tak Tertagih yang Diestimasi = Rp685.000.000 x 0,12 = Rp82.200.000

3. Hitung Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih yang Disesuaikan:

Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih yang disesuaikan adalah perbedaan antara Penyisihan Piutang Tak Tertagih awal tahun dengan jumlah yang diestimasi:

Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih yang Disesuaikan = Penyisihan Piutang Tak Tertagih Awal Tahun - Jumlah Piutang yang Tak Tertagih yang Diestimasi

Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih yang Disesuaikan = Rp50.000.000 - Rp82.200.000 = -Rp32.200.000

4. Buat Ayat Jurnal Penyesuaian:

Dalam jurnal penyesuaian, kita akan mengakui kerugian yang diharapkan dan menyesuaikan saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:

Debit: Beban Piutang Tak Tertagih = Rp32.200.000

Kredit: Penyisihan Piutang Tak Tertagih = Rp32.200.000

5. Hitung Nilai Realisasi Bersih dari Piutang Usaha:

Nilai realisasi bersih dari piutang usaha adalah selisih antara Piutang Usaha awal tahun dengan Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih yang disesuaikan:

Nilai Realisasi Bersih dari Piutang Usaha = Piutang Usaha - Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih yang Disesuaikan

Nilai Realisasi Bersih dari Piutang Usaha = Rp685.000.000 - (-Rp32.200.000) = Rp717.200.000

Jawaban:

Untuk menghitung jumlah ayat jurnal penyesuaian dan saldo yang disesuaikan untuk Piutang Usaha, Penyisihan Piutang Tak Tertagih, dan Beban Piutang Tak Tertagih, serta nilai realisasi bersih dari piutang usaha, kita bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Hitung Saldo Yang Disesuaikan untuk Piutang Usaha:

Saldo awal Piutang Usaha = Rp685.000.000

Penjualan bersih selama tahun = Rp7.400.000.000

Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih = Rp9.000.000

Jadi, saldo yang disesuaikan untuk Piutang Usaha adalah:

Rp685.000.000 + Rp7.400.000.000 - Rp9.000.000 = Rp7.076.000.000

2. Hitung Jumlah Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Piutang Tak Tertagih:

Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih saat ini = Rp50.000.000

Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih yang disesuaikan = (Saldo Piutang Usaha saat ini - Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih saat ini)

Rp7.076.000.000 - Rp50.000.000 = Rp7.026.000.000

Jumlah ayat jurnal penyesuaian untuk Piutang Tak Tertagih adalah selisih antara saldo yang disesuaikan dengan saldo saat ini:

Rp7.026.000.000 - Rp50.000.000 = Rp6.976.000.000

3. Hitung Saldo yang Disesuaikan untuk Beban Piutang Tak Tertagih:

Saldo yang disesuaikan untuk Beban Piutang Tak Tertagih adalah sama dengan jumlah ayat jurnal penyesuaian untuk Piutang Tak Tertagih:

Rp6.976.000.000

4. Hitung Nilai Realisasi Bersih dari Piutang Usaha:

Nilai Realisasi Bersih dari Piutang Usaha adalah selisih antara saldo Piutang Usaha saat ini dan saldo yang disesuaikan untuk Piutang Usaha:

Rp685.000.000 - Rp7.076.000.000 = -Rp6.391.000.000 (piutang lebih besar dari yang disesuaikan)

Dengan demikian, hasil akhirnya adalah:

(1) Jumlah ayat jurnal penyesuaian untuk Piutang Tak Tertagih adalah Rp6.976.000.000.

(2) Saldo yang disesuaikan untuk Piutang Usaha adalah Rp7.076.000.000, Saldo yang disesuaikan untuk Penyisihan Piutang Tak Tertagih adalah Rp6.976.000.000, dan Saldo yang disesuaikan untuk Beban Piutang Tak Tertagih adalah Rp6.976.000.000.

(3) Nilai Realisasi Bersih dari Piutang Usaha adalah -Rp6.391.000.000. Nilai negatif menunjukkan bahwa ada risiko kerugian yang signifikan dalam piutang usaha.


36. PT. Maju Jaya menggunakan presentase ssaldo piutang untuk menghitung taksiran piutang tak tertagih. Setelah dihitung penyisihan piutang tak tertagih adalah Rp. 24.000.000,00. Apabila saldo perkiraan penyisihan piutang sebelum jurnal penyesuaian adalah Rp. 10.000.000,00 (kredit) maka saldo akhir perkiraan penyisihan piutang tak tertagih adalah….


taksiran saldo piutang (d) 24.000.000 - taksiran saldo piutang (c) 10.000.000 = 14.000.000
bad debt expense (d) 14.000.000
-allowance for doubtful debt (c) 14.000.000

37. yang di maksud penilaian piutang tak tertagih ? "


Jawaban:

penilaian/membayar utang tanpa ditagih


38. Dampak corona terhadap penagihan piutang


¤ Manajemen Keuangan ¤

Sebenarnya Corona tidak terlalu mempengaruhi transaksi berkaitan dengan piutang dan utang karena metode transaksi tidak harus menggunakan uang kertas, namun bisa menggunakan cek, transaksi nontunai, dan lain-lain


39. PT. SEJAHTERA menetapkan 9.000.000 sebagai piutang tak tertagih. Buatlah jurnal untuk mencatat piutang tak tertagih​


Jawaban:

• Akuntansi Piutang tak tertagih

__________

PT. SEJAHTERA menetapkan 9.000.000 sebagai piutang tak tertagih. Buatlah jurnal untuk mencatat piutang tak tertagih

__________

Analisis soal : Terjadi transaksi pada PT.SEJAHTERA sebelumnya sebagai piutang oleh pelanggan dikarenakan hal yang tidak dikatakan jelas pada soal dimana perusahaan harus menghapus piutang pada pencatatan periode ini.

Mekanisme : terdapat 2 metode pencatatan untuk mencatat transaksi tersebut yaitu metode langsung dan metode tidak langsung secara mudah dapat dipahami sebagai metode langsung adalah mencatat penghapusan piutang sebagai beban sedangkan pada metode tidak langsung akan dicatat sebagai cadangan kerugian

Jurnal : Terdapat 2 metode maka dapat diselesaikan sebagai berikut

Metode langsung Beban penghapusan piutang , Rp.9.000.000 (D)Piutang , Rp.9.000.000 (K)

Metode tidak langsungCadangan kerugian piutang , Rp.9.000.000 (D)Piutang , Rp.9.000.000 (K)

40. Taksiran jumlah piutang yang mungkin tidak dapat ditagih atau diterima pembayarannya adalah..... A Piutang Dagang B Piutang tak tertagih C Saldo Utang D Utang Dagang E Pembelian


Jawaban:

B. Piutang tak tertagih karena piutang tak tertagih tidak dapat ditagih atau diterima pembayaran


Video Terkait

Kategori akuntansi