Contoh Soal Argentometri

Contoh Soal Argentometri

argentometri adalah?​

Daftar Isi

1. argentometri adalah?​


Jawaban:

Argentometri → sebuah cara yang digunakan untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan tritasi berdasarkan pembentukan endapan dengan ion Ag


2. Apa perbedaan argentometri dan prisiptimetri?


sala satu untuk mennentukan kadar zat kalau prisiptimetri

3. Perbedaan argentometri dan kompleksometri?


Argentometri : yaitu titrasi Pengendapan, pentiternya adalah Ag Nitrat (AgNO3). Sampel mengandung anion seperti halida (Cl, Br, I, CNS) jika bereaksi dengan AgNO3 menghasilkan endapan putih. Terbagi menjadi 2 metode yaitu Metode Mohr dan Metode Volhard.

Kompleksometri : untuk ion logam kecuali logam yang memiliki valensi 1 yaitu golongan 1A (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr). Ligan yang digunakan adalah EDTA, dengan indikatot Eriochrom Black T. Parameter yang diamati yaitu perubahan warna dari ungu menjadi biru tua.


4. Soal:Jika Anda bekerja di laboratorium pengujian, sedang menguji kandungan Cl-  (klor) dalam sampel air menggunakan metode Argentometri Mohr dengan indikator K2CrO4. Karena alasan sampel yang keruh dan tidak ada indikator di laboratorium, maka Anda memutuskan menggunakan titrasi potensiometri: Jika diketahui data hasil analisis titrasi potensiometri sebagai berikut:mL AgNO3E (Volt)50,062100,085200,107220,123230,13823,50,14623,80,161240,17424,10,18324,20,19424,30,23324,40,31624,50,34024,60,35124,70,358250,37325,50,385260,396280,426Tentukan volume pada titik akhir titrasi dengan menggunakan turunan pertama dan kedua!Jika diketahui volume sampel air sungai sebanyak 25 mL dan konsentrasi AgNO3 0,1 N, tentukan konsentrasi Cl- (klor) dalam sampel tersebut dalam ppm? ​


Jawaban:

Penjelasan: nyontek terus di gg


5. 0,2 g Kalium klorida kadarnya ditetapkan secara Argentometri. Ternyata untuk itu diperlukan 33,25 ml perak nitrat 0,1 N. Berapa kadar kalium klorida tersebut!


Jawaban:Malam ini dikumpul

Penjelasan:

Sulit dijelaskan


6. Lengkapi tabel berikut seperti contoh : Reaksi Larutan standar sekunder Larutan standar Primer Asam Oksalat Indikator fenolftalein (pp) NaOH Asam Basa Pengendapan Jenis Titrasi Alkalimetri Asidimetri Argentometri Merkurametri ladometriodimetri ladatometri Permanganometri Bromatometri Bikromatometri Kompleksometri Redoks (Reduksi Oksidasi) Pembentukan kompleks​


Jawaban:

offering accepting,and declinin on offer artikan dalam bahasan Indonesia


7. jelaskan mekanisme kerja kcro4 sebagai indikator dalam reaksi argentometri


Penjelasan:

Pada prinsipnya titrasi argentometri menggunakan pentiter Perak Nitrat (AgNO3) dan indikator yang digunakan adalah Kalium Kromat (K2CrO4).

Pada titrasi ini, ion halogen seperti klorida dan bromida akan bereaksi dengan ion kromat membentuk endapan Ag2CrO4 yang berwarna kuning kemerahan dengan persamaan pada gambar di atas


8. Perbedaan titrasi argentometri dengan titrasi kompleksometri


Jawaban: Perbedaan antara titrasi argentometri dan titrasi kompleksometri terletak pada jenis reaksi kimia dan indikator yang digunakan:

Penjelasan:

1. Titrasi Argentometri:

- Reaksi Kimia: Titrasi argentometri melibatkan reaksi antara ion perak (Ag⁺) dengan ion klorida (Cl⁻) atau ion bromida (Br⁻) dalam larutan. Reaksi ini menghasilkan presipitat perak klorida (AgCl) atau perak bromida (AgBr).

- Indikator: Dalam titrasi argentometri, indikator yang umum digunakan adalah indikator kromat atau indikator adsorpsi, seperti Kromat Kali atau Ferroin. Indikator ini berubah warna ketika ion perak bereaksi dengan ion halida dalam larutan.

2. Titrasi Kompleksometri:

- Reaksi Kimia: Titrasi kompleksometri melibatkan pembentukan kompleks antara ion logam dengan ligan (senyawa kompleks-forming) dalam larutan. Reaksi ini menghasilkan kompleks logam-ligan yang stabil.

- Indikator: Dalam titrasi kompleksometri, indikator yang digunakan adalah indikator metalokromatik, yang mengalami perubahan warna ketika terjadi pembentukan atau pemutusan ikatan antara ion logam dan ligan. Contoh indikator yang umum digunakan adalah Eriokrom Hitam T, Etilenediamintetraasetat (EDTA), atau Fenantroline.

Hope it helps !!


9. Jelaskan secara rinci beberapa metode argentometri? ​


Jawaban:

Titrasi Argentometri, Salah Satu Jenis Titrasi

Ditulis Oleh: Hyprowira | Diterbitkan pada 19 May 2021 | Dimodifikasi terakhir pada 19 May 2021

Ada lagi salah satu jenis titrasi yang perlu Anda ketahui, yakni titrasi argentometri. Seperti fungsi titrasi pada umumnya, jenis titrasi yang satu ini juga digunakan untuk memeriksa kadar atau konsentrasi zat tersebut. Bagi Anda yang berkecimpung di dunia kimia pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah titrasi, termasuk metode titrasi bernama argentometri ini.

Metode titrasi yang satu ini masih dikembangkan lagi menjadi beberapa jenis metode titrasi dengan mengutamakan pembentukan endapan. Semua metode tersebut akan dijelaskan secara ringkas dalam ulasan di bawah ini.

Pengertian Titrasi Argentometri

Mari mulai dengan mengetahui dulu pengertian dari titrasi argentometri sendiri. Jenis titrasi yang satu ini terkhusus digunakan saat melakukan reaksi pengendapan. Dari namanya, Anda pasti sudah dapat sedikit clue. Titrasi argentometri diambil dari bahasa latin “argentum” yang artinya perak.

Jadi, tidak heran kalau titrasi pengendapan ini menggunakan perak (Ag) dalam metodenya. Kadar zat dalam larutan tertentu ditentukan dengan melihat proses titrasi pengendapan atau terbentuknya endapan ion perak. Lebih tepatnya digunakan untuk menetapkan perak juga senyawa halida. Ada tiga metode yang dibedakan dalam titrasi argentometri, yakni metode Fajans, Mohr, dan Volhard.

Cara Kerja

Seperti yang sudah disebutkan di atas, metode titrasi yang satu ini berpatokan pada pembentukan endapan. Dengan kata lain, kadar zat analit (zat yang diuji kadar atau konsentrasinya) ditentukan oleh pembentukan endapan dari titran (larutan yang dipakai sebagai tolok ukur pengukuran dengan titrasi) larutan titer perak nitrat.

Dalam titrasi argentometri, ada tiga jenis metode yang digunakan. Ketiga metode titrasi ini juga akan dibahas di sini. Tujuannya agar Anda bisa mengenali seperti apa ketiga metode ini sendiri, termasuk seperti apa cara kerjanya.

1. Metode Fajans

Metode titrasi argentometri yang satu ini pertama kali dikenalkan oleh Kazimierz Fajans. Dalam metode ini, dichlorofluorescein akan digunakan sebagai indikator. Indikator ini akan berubah warna untuk memberitahu Anda informasi kadar. Jika proses sudah mencapai titik akhir, suspensi yang awalnya berwarna hijau akan berubah warna menjadi merah muda.

Biasanya, sebelum proses titrasi selesai, ion klorida masih berlebih jumlahnya. Kemudian, hal yang terjadi adalah ion klorida ini akan diabsorpsi ke permukaan perak klorit. Proses adsorpsi ion inilah yang akan mempengaruhi warna di indikator nanti.

2. Metode Mohr

Metode berikutnya adalah metode Mohr. Metode titrasi yang satu ini dikenalkan dan dinamai dari nama Karl Friedrich Mohr. Dalam proses metode titrasi Mohr ini, indikator yang digunakan sudah pasti berbeda dengan Metode Fajans tadi. Di sini, kalium kromat digunakan sebagai indikator. Jika semua ion klorida bereaksi, nantinya akan dihasilkan kromat perak merah.

Sebaiknya tidak menguji atau memeriksa kadar zat karbonat dan fosfat menggunakan metode ini karena keduanya akan mengendap dengan perak. Hasilnya juga nanti tidak begitu akurat. Metode ini terutama dapat dipakai untuk memeriksa kandungan klorin. Anda bisa melakukannya dengan menggunakan sampel lain seperti kalsium dan besi asetat.

3. Metode Volhard

Terakhir, jenis metode titrasi argentometri yang juga bisa digunakan adalah metode Volhard. Jacob Volhard adalah orang dibalik metode titrasi yang satu ini. Dalam metodenya, Volhard juga menambahkan kelebihan dari perak nitrat ini ke analit. Lalu, perak klorida akan disaring sehingga perak nitrat yang tersisa bisa dititrasi terhadap larutan yang hendak diperiksa kadar zatnya.

Untuk indikatornya, metode Volhard menggunakan besi amonium sulfat. Di hasil akhir proses titrasi, indikator ini akan berubah warna menjadi warna merah darah. Selain itu, indikator seperti larutan garam ferri (Fe3+) juga bisa Anda gunakan sebagai indikator alternatif saat melakukan metode ini.

Seperti proses titrasi lainnya, metode-metode titrasi yang dibahas sedari tadi juga melibatkan banyak alat dan bahan. Bahannya terutama indikator atau zat pereaksi (titran) itu sendiri. Kemudian, alat-alatnya akan disesuaikan dengan kebutuhan. Namun, umumnya alat titrasi termasuk perangkat laboratorium yang sudah Anda kenali. Diperlukan alat titrasi serta bahan yang akurat untuk mendapatkan hasil yang akurat pula. Itu sebabnya Anda perlu mencari tahu lebih banyak lagi jika memang hendak melakukan titrasi. Terlebih soal cara mempraktikkan metode titrasi argentometri.


10. Susi seorang mahasiswa AAK Provinsi Jambi sedang melakukan penelitian ingin mengetahui kadar NaCl dalam 15 jenis makanan ringan (snack) menggunakan metode volumetri (titrasi Argentometri). Pada hari pertama baru 2 sample yang sudah diketahui kadarnya. Adapun yang sudah dikerjakannya adalah melakukan standarisasi larutan baku skunder AgNO3 0,1N menggunakan baku primer NaCl 0,1 N. Ditimbang NaCl 1,5 gr dilarutkan dalam labu ukur 250 ml dengan aquades sampai tanda batas volume. Dipipet 25 ml larutan NaCl kedalam erlenmeyer ditambah 1 ml indikator K2CrO4 5%P dan dititrasi dengan AgNO3 0,1 N sampai terbentuk endapan merah bata. Titrasi dilakukan sebanyak 3 kali dengan rincian volume AgNO3 yang terpakai pada titrasi 1, 2 dan 3 adalah: Titrasi 1 : V1 = 3,20 ml V2 = 6,20 ml Titrasi 2 : V1 = 7,10 ml V2 = 10.00 ml Titrasi 3 : V1 = 11.70 ml V2 = 14,60 ml Setelah melakukan standarisasi berikutnya adalah prosedur sample dengan tahapan sebagai berikut : Timbang sampel snack yang sudah dihaluskan sebanyak 5 gram , kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml secara kuantitatif dan ditambahkan dengan aquadest sampai tanda garis, kocok sampai homogen. Saring hingga didapat filtran yang jernih, kemudian dipipet filtrat sebanyak 10,0 ml dengan pipet volume. Masukkan kedalam labu erlenmayer 250 ml. Ditambahkan indikator K2CrO4 5% 3 tetes. Dititrasi dengan larutan standart AgNO3 0.1N sampai terbentuk endapan berwarna merah bata. Hasil yang diperoleh pada tiga kali titrasi adalah: Sample 1 Titrasi 1 : V1= 2,80 ml V2= 5,60 ml Titrasi 2 : V1= 5,30 ml V2= 10,30 ml Titrasi 3 : V1= 7,20 ml V2= 12,40 ml Sample 2 Titrasi 1 : V1= 2,40 ml V2= 10,20 ml Titrasi 2 : V1= 5, 70 ml V2= 13,70ml Titrasi 3 : V1= 7, 20 ml V2= 14,70 ml Hitunglah berapa rata-rata kadar NaCl yang terkandung dalam masing-masing sample makanan ringan (snack) tersebut ?


massa NaCl = 1,5 gr
Mr NaCl = 58,5
faktor pengenceran = 250/25 = 10
V AgNO3 = (3 + 2,9 + 2,9) / 3 = 2,93 ml

N AgNO3 = 1,5 x 10 / ( 58,5 x 2,93) = 0,0875 N

massa snack = 5 gr
faktor pengenceran = 250/10 = 25
V spl 1 = (2,8 + 5 + 5,2) / 3 = 4,33 ml
V spl 2 = (7,8 + 8 + 7,5) / 3 = 7,77 ml

kadar spl 1 = 4,31 x 0,0875 x 25 x 58,5 / (1000 x 5)   x 100% = 11,03%

kadar spl 2 = 7,77 x 0,0875 x 25 x 58,5 / (1000 x 5)   x 100% = 19,89%

11. jelaskan perbedaan antara metode mohr,volhard dan fajans pada titrasi argentometri !


Mohr : titrasi langsung, suasana netral, indikatornya K2CrO4 , titik akhirnya terbentuk endapan merah Ag2CrO4
volhard : titrasi tdk lgsg/ titrasi kbali , suasana as , indikatornya tawas feri jenuh NH4Fe(SO4)2.12H2O , titik akhirnya terbentuk larutan merah [Fe(CNS)]2+
Fayans : titrasi langsung , suasana netral , indikatornya fluorescein , titik akhirnya terbentuk endapan merah muda dari AgCl dan AgFl (Fl untuk fluorescein)

12. 10 ml air minum kemasan dianalis menggunakan metode titrasi argentometri membutuhkan volume titran sebanyak 25 ml agno3 0,1n berpa konsentrasi klorisa dlama sampel?


Volume sampel : 10 mL
[Cl-] dalam sampel : ..... % (b/v) ?
Volume AgNO3 : 25 mL
[AgNO3] : 0,1 N

Jawab

Reaksi
Ag+ + Cl- → AgCl(s)

Pada titrasi mgrek Cl- sebanding dengan mgrek AgNO3 sehingga berlaku persamaan berikut :

N : mgrek / mL
mgrek : N x mL

mgrek Cl- : mgrek Ag+
N Cl- x V Cl- : N Ag+ x V Ag+
N Cl- : (N Ag+ x V Ag+) / V Cl-
N Cl- : (0,1 mgrek/mL x 25 mL) / 10 mL
Cl- : 0,25 mgrek/mL
Cl- : 0,25 N

Jadi, konsentrasi Cl- dalam air minum kemanasan adalah 0,25 N

Semoga Terbantu
Keep Learning

@XeMore

13. fungsi NaHCO3 pada ppraktek argentometri


Penentuan Kadar NaCl atau Garam Dapur

14. Tentukan konsentrasi sebenarnya larutan baku AgNO³ 0,1N dengan titrasi argentometri cara Mohr dimana 10,0mL larutan baku NaCL 0,1N dititrasi dengan larutan baku AgNO³ dengan indikator kalium kromat membentuk endapan merah bata Ag²CrO⁴ yang memberikan kebutuhan sebanyak 10,05mL dan 10,09mL


Jawaban:

sulit banget kakk hehe


15. Dalam titrasi argentometri, warna yang awalnya kuning bening berubah menjadi putih kekuningan dan kemudian menjadi merah kecoklatan. Jelaskan alasan secara kimia kenapa perubahan warna itu bisa terjadi.


Jawaban:

titrasi pengendapan atau titrasi Argentometri merupakan titrasi yang melibatkan reaksi antara ion halida (Cl-, Br-, I-) atau anion lainnya (CN-, CNS-) dengan ion Ag+ (Argentum) dari perak nitrat (AgNO3) dan membentuk endapan perak halida (AgX).

Jadi ketika AgNO3 bereaksi dengan NaCl akan membentuk endapan AgCl yang berwarna putih. Bila semua Cl- sudah habis bereaksi dengan Ag+ dari AgNO3,maka kelebihan sedikit Ag+ akan bereaksi dengan CrO42- dari indikator K2CrO4 yang ditambahkan, ini berarti titik akhir titrasi telah dicapai, yaitu bila terbentuk warna merah bata dari endapan Ag2CrO4.


16. kesimpulan argentometri untuk mengetahui cara pembuatan dan pembakuan larutan standar agno3 0,01 n dengan larutan baku primer nacl 0,01 n


Jawaban:

saya tahu kotak itu jawabannya

Penjelasan:

karena saya gila


17. agno3 merupakan reagen utama dalam argentometri. agno3 merupakan standar sekunder karena memiliki beberapa sifat yang memerlukan penanganan khusus. sebutkan sifat 2 itu dan jelaskan bagaimana penanganannya?


tidak stabil terhadap cahaya karena akan membentuk Ag2O serta tidak stabil terhadap basa..
akan membentuk Ag+ + OH- --> Ag(OH)2^-
adan mengurai menjadi  Ag2O + H2O



18. titrasi argentometri menggunakan indikator apa saja??​


Jawaban:

1. Tiosianida

2. Indikator adsorbsi

Penjelasan:

semoga membantu ya~


19. 10.Suatu sampel seberat 0,8165 g yang mengandung ion klorida dianalisa dengan salah satu metode argentometri. Sampel tsb dilarutkan dalam air dan ditambahkan 50 mL AgNO3 0,1214 M untuk mengendapkan ion klorida. Kelebihan AgNO3 dititrasi dengan KSCN 0,1019 M. Ternyata diperlukan 12,76 mL. Hitunglah persentase klorida dalam sampel! (Mr Cl = 35,453) Pilih salah satu: A. 40,3028% B. 53,9999% C. 20,7108% D. 30,5678% E. 18,3907%


Jawaban:

Titrasi dengan AgNO₃ berlebih, kemudian Sisa AgNO₃ yang berlebih dititrasi dengan KSCN

Mol AgNO₃ (awal) = M × V

Mol AgNO₃ (awal) = 0,1214 M × 50 ml = 6,07 mmol

Mencari sisa mol AgNO₃ yang berlebih :

Mol KSCN = M × V

Mol KSCN = 0,1019 M × 12,76 ml = 1,300244 mmol

Reaksi AgNO₃ sisa dengan KSCN

AgNO₃ + KSCN ⇒ AgSCN + K⁺ + NO₃⁻     (Koefisien sama)

Maka, mol KSCN = mol AgNO₃ sisa = 1,300244 mmol

Mencari mol AgNO₃ yang bereaksi dengan sampel

Mol AgNO₃ = Mol AgNO₃ (awal) - Mol AgNO₃ (sisa)

Mol AgNO₃ = 6,07 mmol - 1,300244 mmol = 4,769756 mmol

Reaksi dengan sampel yang mengandung Cl

Cl⁻ + AgNO₃ ⇒ AgCl + NO₃⁻       (koefisien sama)

maka, mol Cl = mol AgNO₃ = 4,769756 mmol

Massa Cl dalam sampel

Massa Cl = mol × Ar

Massa Cl = 4,769756 mmol × 35,5 mg / mmol

Massa Cl = 169,326338 mg

Kadar Cl = (massa Cl / Massa senyawa) × 100%

% Cl = (169, 326338 mg / 816,5 mg) × 100%

% Cl = 20,738%

(C) (mendekati 20,7108%)

Btw.. tinggal ngganti Ar Cl nya ya.. aku pake 35,5..

semoga membantu..


20. Fungsi na2co3 pada metode argentometri


Berfungsi sebagai zat pengikat kotoran

Video Terkait

Kategori kimia